Hadapi Ancaman Bencana Alam di KBB, Personel BPBD Siaga 24 Jam
                
            
                BANDUNG BARAT, iNews.id - Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta bersiaga 24 jam. Kesiapsiagaan tersebut sebagai antisipasi jika ada laporan kejadian bencana alam yang membutuhkan penanganan segera.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo mengatakan, kewaspadaan harus ditingkatkan ditengah eskalasi meningkatnya curah hujan di bulan Oktober ini. Sebab bencana alam seperti longsor dan banjir bandang seringkali diawali karena hujan yang memicu meningkatnya debit air.
                                    "Kami bakal menggelar apel kesiapsiagaan bencana, seiring dengan telah ditetapkannya status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Bandung Barat," ucapnya, Senin (17/10/2022).
Nantinya semua personel BPBD akan dimaksimalkan untuk selalu siaga selama 24 jam. Tujuannya agar ketika ada laporan yanga masuk maka bisa langsung ditindaklanjuti oleh tim di lapangan terjun ke lokasi melakukan penanganan awal yang ditindaklanjuti dengan assesment.
                                    "Skemanya nanti personel akan diatur nanti dua shift, jadi kalau ada laporan bencana masuk, mereka bisa cepat bergerak," katanya.
Pihaknya pun akan selalu berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) ketika membutuhkan alat berat untuk penanganan longsor. Serta Dinas Pemadam Kebakaran untuk penyemprotan material tanah atau lumpur sisa longsor. 
                                    "Pada beberapa kejadian longsor seperti di Cikalongwetan, kami butuh alat berat dan bantuan damkar. Karena kalau penyingkiran tanah dilakukan secara manual sulit," tuturnya.
Diakuinya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, longsor hingga angin puting beliung, selalu terjadi setiap tahun. Saat masuk musim penghujan biasanya kejadian longsor dan banjir lebih mendominasi karena karakter wilayah KBB yang banyak terdapat pegunungan serta aliran sungai.
"Frekuensi kejadian bencana paling banyak itu longsor dan potensinya merata, khususnya di 11 kecamatan yang rawan bencana," ucap Duddy seraya mengimbau masyarakat meningkatkan keaspadaan ketika hujan deras turun.
Editor: Asep Supiandi