Guru Ngaji Cabul di Samarang Garut Ngaku Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Kecil
GARUT, iNews.id - AS (50), guru ngaji, pelaku pencabulan terhadap 17 bocah laki-laki di Samarang, Kabupaten Garut, mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual saat kecil. Trauma itu yang memicunya berbuat cabul kepada belasan murid.
"Kemungkinan ada kelainan seksual. Sebab dia mengaku saat kecil pernah mendapatkan perlakuan serupa (pelecehan seksual)," kata Kasatreskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi, Kamis (1/6/2023).
Saat ini, ujar AKP Deni Nurcahyadi, penyidik masih mendalami motif pelaku AS mencabuli anak-anak usia 9 hingga 12 tahun di rumahnya, kawasan Desa Sirnasari, Kecamatan Samarang.
"Tersangka hidup seorang diri. Mungkin dia tidak memiliki pelampiasan seksual," ujar AKP Deni Nurcahyadi.
Dalam keseharian, tutur Kasatreskrim Polres Garut, AS ini mengajari anak-anak di sekitar rumahnya mengaji. Sejumlah warga dan orang tua anak-anak yang dia ajari mengaji, tidak menyangka jika AS bisa berbuat keji.
Hingga pada April 2023 lalu, perbuatan cabul AS terungkap setelah seorang anak yang merupakan murid mengaji, melapor telah dilecehkan oleh AS kepada orang tuanya.
Editor: Agus Warsudi