Goa Sunyaragi Keraton Kasepuhan Cirebon Tutup, Wisatawan Kecewa

CIREBON, iNews.id - Objek Wisata Taman Air Goa Sunyaragi tutup operasional mulai hari ini, Sabtu sampai Minggu (14/11/2021). Penutupan imbas konflik internal Keraton Kasepuhan Cirebon itu membuat para wisatawan kecewa.
Pantuan MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) menutup akses masuk objek wisata yang berada di Kecamatan Kesambi tersebut dengan bambu.
Sejumlah wisatawan pun kecewa dan terpaksa putar balik karena objek wisata wewengkon (wilayah atau ranahnya) Keraton Kasepuhan tersebut tutup. Petugas kepolisian pun berjaga di lokasi.
Humas BPTAGS Eko Ardi Nugraha mengatakan, pihaknya melakukan penutupan sementara operasional Goa Sunyaragi mulai hari ini sampai besok. "Penutupan ini sebenarnya terkait masalah internal, yang harus diselesaikan dengan musyawarah," kata Eko.
Eko Ardi meminta maaf kepada pengunjung, biro travel dan para pedagang yang ada di sekitar Goa Sunyaragi atas penutupan ini. "Penutupan ini untuk kebaikan kita bersama, karena Goa Sunyaragi ini merupakan situs warisan budaya yang harus dilestarikan dan bukan bersifat bisnis," ujar Eko.
Sebelumnya, Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BP TAGS) akan menutup Objek Wisata Goa Sunyaragi di Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Penutupan objek wisata Goa Sunyaragi ini akan dilakukan pada hari Sabtu 13 November 2021 mulai pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu 14 November 2021.
Pimpinan BP TAGS R Chaidir Susilaningrat menjelaskan jika penutupan akan dilakukan dengan menutup semua akses ke objek wisata Goa Sunyaragi.
"Penutupan ini sebagai refleksi (gerakan) untuk mengkritisi konflik internal BPTAGS dan Keluarga PRA Luqman Zulkaedin," ujar Chaidir, Jumat (12/11).
Menurut Chaidir, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi kritik bagi kepemimpinan PRA Luqman namun masalah yang paling utama adalah kondusivitas.
"Kami meminta PRA Luqman lebih profesional dalam memimpin Badan Pengelola, karena Goa Sunyaragi ini merupakan Objek Wisata warisan budaya nasional yang perlu dilestarikan," tambah Chaidir.
Editor: Agus Warsudi