Gila, 3.000 Pastor di Negara Ini Diduga Lecehkan Ribuan Anak dalam 70 Tahun Terakhir
PARIS, iNews.id – Ribuan anak-anak, terutama laki-laki menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan 3.000 pastor dan staf gereja. Aksi pelecehan seksual terhadap anak itu berlangsung dalam 70 tahun terakhir.
Kasus pelecehan seksual itu terjadi di lingkungan Gereja Katolik Roma di Prancis. Fakta ini terungkap setelah komisi independen memeriksa skandal pelecehan seksual di dalam gereja.
Presiden Komisi Independen Jean-Marc Sauvé mengatakan, komisi telah menyelidiki masalah tersebut selama 2,5 tahun. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu (3/10/2021) di surat kabar Journal du Dimanche, Jean-Marc Sauvé tidak memberikan angka persis tentang jumlah korban pelecehan seksual di lingkungan gerja itu.
Namun, Jean-Marc Sauvé mengatakan, laporan tim komisi independen telah memasukkan angka perkiraan baru. Menurut jadwal, laporan lengkap tentang temuan tersebut akan dirilis pada Selasa (5/10/2021).
“Dari hasil evaluasi kami, jumlah mereka (pelaku) ada sekitar 3.000 orang, dari 11.500 pastor dan pekerja gereja sejak 1950-an. Dua pertiga (pelakunya) adalah pastor diosesan,” kata Sauvé dikutip kembali The Associated Press (AP).
Jean-Marc Sauvé menyatakan, 22 kasus kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan gereja di Prancis itu telah diteruskan ke kejaksaan. Sementara, itu, ada lebih dari 40 kasus dugaan kejahatan yang kejadiannya sudah terlalu lama untuk diadili, namun melibatkan tersangka yang masih hidup.
Ke-40 kasus pedofilia itu telah diteruskan kepada para pejabat gereja masing-masing. “Dari 1950 hingga 1970, gereja sama sekali tidak peduli dengan para korban. Mereka seperti dianggap tidak ada. Penderitaan yang dialami anak-anak diabaikan. Namun, dalam periode berikutnya ada yang berubah,” tutur Jean-Marc Sauvé.
“Tujuan kami (komisi independen) adalah untuk memberikan pemeriksaan konkret tentang semua pelanggaran itu, untuk mengidentifikasi penyebab, dan menarik semua konsekuensinya,” ucapnya.
Editor: Agus Warsudi