Gempa M4,0 Guncang Sukabumi, Bangunan SDN Gunung Biru Ambruk

SUKABUMI, iNews.id - SDN Gunung Biru ambruk seusai diguncang gempa bumi berkekuatan M4,0 yang terjadi di Kampung Cimapag RT 03/09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/2/2023) sekitar pukul 20.11 WIB. Beruntung tidak ada korban luka atau jiwa dalam peristiwa ini.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman mengatakan, gempa yang berpusat pada koordinat 7.03 LS dan 106.64 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 3 kilometer tersebut, meruntuhkan bangunan SDN Gunung Biru.

Baca Juga

Bupati KBB Akan Lakukan Ini jika Keluar Hasil Uji Lab Penyebab Keracunan Massal

"Sebanyak satu unit bangunan yang biasanya digunakan kegiatan belajar mengajar oleh kelas 3, ambruk seusai diguncang gempa. Memang sebelumnya, bangunan tersebut sudah tidak layak pakai atau mengalami lapuk," ujar Dandi kepada iNews.id, Rabu (1/3/2023).

Lebih lanjut Dandi mengatakan, tidak ada korban luka atau jiwa dalam peristiwa ini, karena kejadian gempa terjadi saat tidak ada kegiatan belajar mengajar di SDN Gunung Biru. Ruang kelas dengan luas bangunan 6×12 meter persegi tersebut, kondisi saat ini mengalami rusak berat dan tidak bisa dipergunakan.

Baca Juga

Kecelakaan di Karawang Sering Dipicu Jalan Rusak, Peradi Bakal Gugat Pemerintah

Sementara itu, Rudi (41) warga Kampung Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengatakan, pada saat terjadinya gempa bumi yang berkekuatan M4,0 tersebut, semua warga di kampungnya, panik hingga keluar rumah.

"Gempanya cukup besar, membuat warga di Kampung Cigaru pada keluar rumah. Kondisi saat itu, cuaca sedang hujan disertai angin dan suasana gelap gulita akibat aliran listrik yang mati," ujar Rudi.

Baca Juga

Karawang Geger, Wanita Cantik Tewas usai Loncat dari Lantai 23 Apartemen 

Rudi menambahkan, pada saat kejadian tidak ada korban luka dan jiwa, selain itu juga tidak ada kerusakan pada bangunan tempat tinggal milik warga. Warga yang berkumpul di luar rumah, setelah dirasakan aman, akhirnya kembali masuk ke rumah masing-masing.

Editor: Asep Supiandi