Gegara Ulah Pria Ini Warga Sekampung di Karawang Kecanduan Tramadol

KARAWANG, iNews.id - Kasus kecanduan obat keras warga satu kampung di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Karawang tidak lepas dari peran Ruhiyat (Mantri Ableh) atau juga dijuluki Menteri Kesehatan. Melalui dia peredaran obat keras tertentu (OKT) menjalar hingga satu kampung. Ratusan warga kecanduan obat tersebut hingga mengonsumsinya setiap hari.
Menurut Kepala Desa Mulyajaya, Endang Macan Citarum mengatakan, Mantri Ableh yang menjadi penyebab warga desa menjadi pecandu. Kemampuannya untuk 'meracuni' warga desa dianggap pintar hingga warga menjadi pecandu.
"Padahal dia itu tidak sekolah tapi dipanggil oleh warga Menteri Kesehatan. Setelah obat banyak beredar dia dipanggil Mantri Ableh. Kata warga obat Tramadol dan Hexymer yang dijualnya itu manjur untuk meningkatkan stamina," katanya.
Menurut dia, Mantri Ableh berhasil meracuni ratusan warga Desa Mulyajaya. Yang membuatnya miris karena warganya dari mulai anak-anak sekolah dasar hingga manula menjadi pecandu dan setiap hari mengonsumsi obat tersebut.
"Saya mendengar sendiri dari warga mantri Ableh memasarkan obat itu bukan hanya untuk pemuda tapi juga anak sekolah dasar atau nenek-nenek. Jadi semua kalangan di desa saya mengonsumsi narkoba," katanya.
Endang mengatakan, kiat Mantri Ableh menjual obat tramadol dan hexymer dengan cara memberikan secara gratis selama beberapa hari kepada setiap. Dia mempromosikan jika obat tersebut membuat warga kuat bekerja dan juga kuat dalam berhubungan seks. Sedangkan untuk anak- anak dipastikan tidak akan mengantuk dan selalu semangat mengikuti sekolah.
"Pengakuan dari warga memang apa yang disampaikan Mantri Ableh benar dan manjur. Gara-gara itu ratusan warga kami kecanduan Tramadol dan Hexymer. Setiap hari mereka minum itu tanpa takut akibanya," katanya.
Manurut Endang, dirinya mulai curiga dengan warganya setelah memperhatikan kelakuan aneh dari sebagian warganya. Misalnya warga yang menjadi kuli bangunan bisa membuat adukan semen dan pasir nonstop sampai sore. Padahal pasirnya sampai satu truk habis diaduk tanpa sedikit pun merasa lelah.
"Itu di luar nalar saya hingga saya curiga," katanya.
Menurut Endang kecurigaan itu terus berkembang setelah melihat langsung warganya yang menandur di sawah seperti tidak pernah mengenal lelah. Warga Desa Mulyajaya kebanyakan itu petani, buruh tani atau kuli bangunan.
"Jadi setiap bekerja warga saya itu mengonsumsi obat dan mereka merasa staminanya selalu bagus hingga tidak pernah merasa lelah," katanya.
Editor: Asep Supiandi