CIREBON, iNews.id - Munculnya kerajaan King of the King disesalkan oleh Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat. Arief menyebut kemunculan kerajaan-kerajaan baru tersebut tidak sesuai dengan fakta sejarah.
"Sebetulnya kalau kita mau tahu sejarah, sudah nggak ada kerajaan lagi," kata Arief, Jumat (31/1/2020).
Kerajaan King of The King Bikin Heboh Warga Tangerang, Polisi Periksa 3 Orang
Arief prihatin ada klaim mengenai kerajaan yang mengelola dana Soekarno, dana Swiss hingga perjanjian dengan Presiden Amerika Serikat ke-35 John F Kennedy. Dia mengimbau masyarakat agar jangan mudah tergiur dengan iming-imingin imbalan yang tidak jelas.
"Sebetulnya tidak ada, itu bohong dan rekayasa. Jangan sampai masyarakat terbuai," katanya.
Ada Aliran Dana Rp1,4 M di Rekening Raja Keraton Agung Sejagat
Keraton di nusantara tercatat di dalam sejarah Indonesia, menurut Arief, ada 278. Kini hanya tersisa 50 keraton yang masih ada bangunan dan kerajaan dan masih menjaga tradisi adat budaya.
"Yang kami data, hanya segitu," katanya.
Sebelumnya, baliho besar King Of The King yang terpasang sudah dua minggu itu sempat menghebohkan warga Kota Tangerang karena dalam spanduk terdapat foto Presiden Soekarno. Selain itu, ada lukisan Nyi Roro Kidul dan foto para pengurus. Di samping itu yang tak kalah menghebohkan, ada tulisan yang menyebutkan akan melunasi utang negara pada bukan Maret 2020.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq