Festival Kawin Batu di Majalengka, Bawa Pesan dan Filosofi Mendalam tentang Toleransi
Bhineka Watu Tunggal Ika

Belum lama ini, Festival Kawin Batu berlangsung di Desa Padahanteun, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Minggu (11/12/2022).
Festival Kawin Batu mengusung semboyan Bhineka Watu Tunggal Ika. Ada alasan kuat penggiat seni budaya Padepokan Kirik Ngusuh mengusung istilah Bhineka Watu Tunggal Ika.
Watu dalam bahasa Indonesia memiliki arti Batu. Bhineka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda. Sedangkan tunggal ika berarti satu juga.
"Kawin batu adalah festival kebersamaan. Intinya adalah gotong royong dengan semangat Bhineka Watu Tunggal Ika, berbeda-beda watu tapi satu jua dengan membawa gerakan ekologi,” Direktur Padepokan Kirik Nguyuh Hendra Wahid di sela acara Festival Kawin Batu.
“Jadi Kawin Batu adalah gerakan bersama yang tumbuh dari masyarakat bawah yang dimulai dari tahun 2017," ujar Hendra Wahid.
Penggunaan kata kawin dalam festival itu, tutur dia, tidak lepas dari gerakan yang selama ini dilakukan oleh komunitas, yakni, kolaborasi, kebersamaan, dan ikatan kuat.
Editor: Agus Warsudi