Fantastis, Nilai Lelang Harta Karun Cirebon Tembus Rp720 Miliar, Piring Samson Delilah Rp27 Miliar

JAKARTA, iNews.id - Hasil lelang harta karun Cirebon bernilai fantastis, mencapai Rp720 miliar. Sejumlah harta karun yang ditemukan para pemburu maupun arkeolog di berbagai negara juga dilelang dengan harga selangit. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, angka Rp720 miliar tersebut merupakan nilai dari seluruh harta karun yang ditemukan di perairan Cirebon pada 2004 lalu. Semua telah dilelang di Jakarta, Rabu (5/5/2010), oleh pemerintah Singapura atas persetujuan pemerintah Indonesia.

Baca Juga

Asal Usul Harta Karun, Berawal dari Kisah Qarun Paman Nabi Musa Alaihisalam

Harta karun itu terdiri atas 11.000 mutiara, 4.000 rubi, 2.200 batu akik merah dan 400 safir merah. Selain itu, ada pula keramik peninggalan kerajaan Tiongkok dan perkakas dari kerajaan Persia. 

Sederet barang berharga itu ditemukan di sebuah kapal yang telah karam selama seribu tahun di perairan Cirebon. Penemunya seorang pemburu harta karun bawah laut bernama Luc Heymans. Dia membutuhkan waktu satu tahun untuk mengangkat semuanya.

Baca Juga

Deretan Penemuan Harta Karun Kapal Karam di Indonesia yang Gemparkan Dunia, Ada Keramat Nabi

Penemuan harta karun di wilayah perairan Cirebon itu sekaligus menjadi yang terbesar di Asia. Penemuan ini juga dinilai setara dengan dengan yang bersumber dari kapal Galeon Spanyol Atocha. Kapal itu tenggelam di perairan Florida, Amerika Serikat, pada tahun 1622.

Piring Langka Samson Delilah

Baca Juga

Misteri Harta Karun Soekarno hingga 60 Ton Emas di Kapal Flor de La Mar, sampai Kini Belum Terungkap

Selain dari Cirebon, harta karun bernilai fantastis saat pelelangan adalah piring langka Samson Delilah. Piring yang tersimpan di belakang laci Lodwood House itu ditemukan seorang perempuan di Skotlandia. 

Meskipun sudah terlihat usang, perempuan yang tidak bersedia disebutkan identitasnya itu melihat bahwa piring temuannya merupakan benda bersejarah. 

Baca Juga

Berburu Harta Karun Peninggalan Kerajaan Majapahit di Gunung Keramat

Editor: Maria Christina