Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang
Kapolda Jawa Barat Pol Rudi Sufahriadi mengatakan, polisi sudah melakukan tes urine terhadap Amsor, yang tercatat sebagai warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Hasilnya menunjukkan negatif sehingga Amsor dipastikan bebas dari narkoba.
“Kami cek urine, hasil urinenya ternyata negatif. Tapi yang pasti penyebab kecelakaan dia yang berusaha mengambil alih atau menyerang sopir yang sedang mengemudikan,” katanya.
Saat ini, petugas dari Polres Majalengka di-backup Ditlantas Polda Jabar akan melakukan isolasi terhadap Amsor yang menderita luka dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon. Petugas akan melakukan pemeriksaan marathon. Jika lukanya sudah pulih, tidak menutup kemungkinan petugas juga akan menetapkan laki-laki tersebut sebagai tersangka kecelakan maut tersebut.
Dari pengakuan penumpang bernama Amsor (sebelumnya disebutkan Anshor), dia menyerang sopir karena sebelumnya mendengar percakapannya dengan kernet di telepon yang menyebutkan akan membunuhnya. Namun, alasan laki-laki yang bekerja sebagai petugas sekuriti di Gandaria Tower Jakarta itu masih menimbulkan tanda tanya.
“Apakah betul, masak sopir dan kernetnya tiba-tiba ingin membunuh penumpangnya berdasarkan hasil pembicaraan di telepon. Ini pasti ada sesuatu yang harus didalami. Nanti kami akan melakukan pemeriksaaan kejiwaan terhadap si Amsor ini,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi di Cirebon.
4. Penumpang yang Menyerang Sopir Dijadikan Tersangka
Polisi akan menetapkan penyerang sopir bus sebagai tersangka. Aksinya tersebut dinilai menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cikopo - Palimanan (Tol Cipali) kilometer 151 yang menewaskan 12 orang.
Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, pelaku penyerangan Amsor juga mengakui perbuatannya. Dia berusaha menyerang sopir dan kernet bus, karena diduga akan membunuh dirinya. "Kalau keterangannya dia (Amsor) pasti dijadikan tersangka," kata Kapolda Irjen Pol Rudy di Kabupaten Cirebon, Jabar, Senin (17/6/2019).
Dari keterangan pelaku, aksi tersebut nekat dilakukan karena cemas akan dibunuh sopir dan kernet bus. Dia mengetahuinya dari percakapan keduanya dengan seseorang lewat telepon.
Karena itu, Amsor langsung melakukan penyerangan terhadap sopir yang mengakibatkan bus beralih ke jalur yang berlawanan, sehingga terjadilah kecelakaan beruntun.
Editor: Kastolani Marzuki