Duh, Jalan Lingkar Padalarang KBB Terkendala Masalah Pembebasan Lahan
BANDUNG BARAT, iNews.id - Jalan lingkar Padalarang yang peletakan batu pertamanya dilakukan pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan pada Selasa (22/2/2022), ternyata belum bisa dibangun. Proyek infrastruktur tersebut terkendala masalah pembebasan lahan.
Padahal, pembangunan fisik jalan sudah siap dikucurkan sebesar Rp100 miliar dari corporate social responsibility (CSR) PT Belaputera Intiland, pengembang perumahan elite Kota Baru Parahyangan Padalarang.
"(Masalah pembebasan) lahan jadi kendala. Sehingga kami terus melakukan diskusi secara intensif bersama warga pemilik lahan supaya semuanya singkron," kata GM PT Belaputera Intiland Ryan Brasali, Sabtu (20/8/2022).
Ryan Brasali menyatakan, akibat masih terkendala masalah lahan, belum ada aktivitas pembangunan jalan lingkar tersebut. Jalan sepanjang 7,4 kilometer itu belum diapa-apakan. Kontur jalan yang dilewati nanti cukup sulit karena masih berupa jalan berbatu dan perbukitan penuh semak-semak.
Namun pemandangan di kawasan sekitarnya cukup indah untuk dinikmati. Sehingga sejak awal PT Bela Putera Intiland mematok target jalan ini bisa rampung dalam dua tahun. "Saat ini baru 60 persen lahan yang sudah dibebaskan. Sedangkan 40 persen lahan sisanya masih dalam tahap pembahasan. Semoga bisa cepat terselesaikan," ujar Ryan Brasali.
Diskusi dengan pemilik lahan, tutur Ryan Brasali, terutama mengenai jalur jalan. Sebab ada keinginan pemilik lahan, lokasi dan jalur harus menguntungkan semua pihak. Rencananya jalan ini akan melewati lima desa, yaitu, Citatah, Gunung Masigit, Cipatat, Bojonghaleuang, dan Cikande.
Kehadiran jalan lingar Padalarang ini dapat mengurangi kemacetan di kawasan Ciburuy dan Padalarang. Nanti, kendaraan dari Bandung atau Cianjur akan diarahkan melewati kompleks Kota Baru Parahyangan, tidak melalui kawasan Jalan Raya Tagog Padalarang seperti saat ini.
"Pastinya akan mengurangi kemacetan, hanya nanti apakah kendaraan besar atau kecil yang lewat jalan lingkar itu, masih dibahas," tutur Ryan Brasali.
Editor: Agus Warsudi