get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Bejat Pimpinan Ponpes di Jombang Terungkap setelah Santriwati Kabur Ketakutan dari Asrama

Diduga Aniaya 2 Santri Pakai Kabel Listrik, Oknum Guru Ponpes Dilaporkan ke Polisi

Selasa, 09 Maret 2021 - 17:21:00 WIB
Diduga Aniaya 2 Santri Pakai Kabel Listrik, Oknum Guru Ponpes Dilaporkan ke Polisi
Orang tua santri melapor ke Polres Cianjur menyusul dugaan penganiayaan di pondok pesantren. (Foto: Antara)

CIANJUR, iNews.id - Oknum guru di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi lantaran diduga menganiaya dua orang santri. Oknum guru tersebut terindikasi kuat menganiaya menggunakan seutas kabel listrik karena santri keluar pondok tanpa izin.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai di Cianjur, mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan dari kedua orang tua santri yang mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya mulai dari bagian kaki, tangan hingga punggungnya karena dipukul menggunakan seutas kabel.

"Kami masih mendalami dan segera melakukan penyelidikan karena luka yang diderita cukup parah. Saat ini laporan korban sudah kami terima dan segera ditindaklanjuti," katanya.

Sebelumnya orang tua korban, Adis Abeda (49), orang tua santri atasnama Hr (12), mendapat kabar anaknya kabur dari ponpes dan berusaha mencari. Saat ditemui di rumah warga yang menyelamatkan korban di Kecamatan Cipanas, menyebutkan kalau dia melarikan diri pondok karena mengalami penyiksaan.

Bahkan Adis sempat geram ketika melihat tubuh anaknya penuh luka lebam mulai dari tangan, kaki hingga punggung akibat disiksa oknum guru. Sehingga dia langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolres Cianjur.

Adis mengatakan dia menitipkan anak ke pondok untuk mendapatkan pendidikan agama bukan untuk disiksa.

"Saya melaporkan ini, agar ada efek jera dan tidak ada lagi santri yang mendapat penyiksaan seperti ini. Kalau memang melanggar seharusnya tidak dihukum seperti ini. Saya yang melahirkannya tidak pernah memberi pelajaran ke anak dengan main tangan," katanya.

Sementara Hr, korban penyiksaan oknum guru itu, mengatakan, dia dan temannya dipanggil oknum guru tersebut karena diduga melakukan kesalahan keluar pondok untuk berbelanja keperluan ke toko swalayan. Namun dirinya tidak ikut hanya mengetahui temannya keluar pondok.

"Saya tidak tahu, kalau saya berbuat salah. Tapi kami dipanggil oknum guru untuk menghadap. Ketika berhadapan kami mendapat pukulan di tangan, kaki dan punggung, kami dipukul menggunakan seutas kabel lsitrik," ucapnya.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut