Covid-19 Melonjak, Keterisian RS dan Tempat Isolasi di Garut 55,87 Persen

GARUT, iNews.id - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit dan tempat isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, mencapai 55,87 persen. Kondisi ini terjadi seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Garut dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut pada Kamis 17 Februari 2022 pagi, data BOR ini terbagi dari keterisian sejumlah rumah sakit sekitar 31,91 persen dan tempat isolasi mencapai 100 persen.
Untuk rumah sakit, pemerintah membagi ke dalam tujuh rumah sakit. Antara lain, RSUD dr Slamet Garut, RSUD Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat, RSU TK IV Guntur, RSU Nurhayati Garut, RSU Annisa Queen, RSU Intan Husada, dan RS Medina.
Perinciannya, di RSUD dr Slamet Garut, dari tempat tidur yang disediakan sebanyak 150, baru terpakai sebanyak 34 unit atau sekira 22,67 persen.
RSUD Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat, tempat tidur yang telah terpakai sebanyak tiga unit dari 100 unit tersedia. Kemudian, RSU TK IV Guntur sebanyak 61 tempat tidur terisi atau sekitar 69,32 persen dari 88 yang disediakan.
RSU Nurhayati sebanyak 20 tempat tidur terpakai atau 74,07 persen, RSU Annisa Queen tujuh tempat tidur atau 17,50 persen dari 40 unit yang tersedia, RSU Intan Husada menyediakan 20 tempat tidur dan belum digunakan seluruhnya, serta RS Medina sebanyak 17 tempat tidur telah terpakai dari 20 unit atau sekira 85 persen.
Sedangkan tempat isolasi, terbagi di tiga lokasi, yaitu Rusunawa Garut, Islamic Centre, dan tempat isolasi Karangsari. Di tempat isolasi Rusunawa Garut, tempat tidur yang telah digunakan sebanyak 119 unit dari 119 yang tersedia, atau telah mencapai 100 persen.
Sementara Islamic Centre yang memiliki 64 unit dan tempat isolasi Karangsari sebanyak 30 unit, sama sekali belum digunakan. Seperti diketahui, kasus baru virus Covid-19 di Kabupaten Garut meningkat tajam. Hingga Rabu (16/2/2022) petang, jumlahnya mencapai 184 kasus.
“(kasus Covid-19) masih naik terus. Sampai hari ini 184 kasus, sedangkan Selasa (15/2/2022) kemarin di angka 130-an,” kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan.
Editor: Agus Warsudi