get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini 4 November 2025, Cek Lokasi dan Persyaratan

Ciptakan Masker dari Jerami, Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan Tingkat ASEAN 

Kamis, 25 Februari 2021 - 12:42:00 WIB
Ciptakan Masker dari Jerami, Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan Tingkat ASEAN 
Lima mahasiwa Unpad penemu masker kain dari Sekam padi. (Foto Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih penghargaan "Best Innovation" tingkat ASEAN setelah membuat masker kain dari bahan dasar jerami atau sekam padi. Mereka mengembangkan gagasan dan penelitian mengenai masker kain dengan efektivitas serupa dengan masker medis.

Penemuan mereka dipublikasikan di "ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair” edisi Januari-Februari 2021. Hasilnya, tim berhasil meraih medali emas dan penghargaan “Best Innovation” untuk kategori inovasi sains dan lingkungan.

Sebanyak 505 peserta dari 20 negara mengikuti kompetisi penemuan secara virtual yang diinisiasi lembaga Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan lembaga saintis lainnya dari berbagai negara.

Pencipta masker kain dari bahan jerami padi itu merupakan lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-Mipa) Unpad. Antara lain, Rifky Adhia Pratama (Kimia), Riska Kurniawati (Biologi), Farrel Radhysa Muhammad Zahdi (Biologi), Didi Permana (Fisika), Muhammad Naufal Ardian (Fisika).

Untuk menciptakan masker berbahan sekam itu, mereka dibantu tiga dosen pembimbing Dr Diana Rakhmawaty Eddy MSi, Allyn Pramudya Sulaeman MT, dan Yudha Prawira Budiman MSc.

Kelima mahasiswa F-Mipa Unpad itu menggagas ide masker dengan kombinasi katun 60 persen dan poliester 40 persen serta dilapisi grafena dari sekam padi. Ide ini diwujudkan melalui riset yang masih berbasis literatur.

Rifky selaku ketua tim menjelaskan, masker dengan komposisi 60 persen katun dan 40 persen poliester diyakini mampu menghambat droplet dan aerosol dari luar. Apalagi dengan ditambah dengan adanya grafena yang dilapis di bagian permukaan masker.

Berdasarkan literatur, lapisan grafena memunculkan sifat super hydrophobic atau sifat yang mampu menolak air. Ini dibuktikan dengan hasil pengukuran sudut kontak yang menunjukkan bahwa lapisan grafena memiliki nilai kurang lebih 141 derajat. Nilai ini melebihi acuan suatu material dikatakan hydrophobic, yaitu 90 derajat.

Menilik sifat penyebaran virus SARS-CoV-2 yang bisa bertransmisi melalui droplet (percikan) dan aerosol, adanya efek super hydrophobic akan optimal memblokade droplet dan aerosol, baik dari luar masker maupun dalam jika pengguna masker merupakan penyintas Covid-19.

Selain itu, kata Rifky, efek lain dari lapisan grafena pada masker adalah memunculkan aktivitas fototermal. Aktivitas ini memanfaatkan sinar matahari untuk mengatalisis suatu reaksi. 

Rifky menuturkan, ketika masker kain dilapisi grafena, data menunjukkan bahwa proses fototermal di masker bisa mencapai 80 derajat, sehingga mampu menginaktivasi virus.

“Berdasarkan data jurnal yang kami peroleh, protein spike pada virus SARS-CoV-2 sangat sensitif terhadap suhu tinggi, sehingga lapisan masker kain mampu hasilkan efek fototernal yang akan berpotensi menginaktivasi virus,” kata Rifky dalam rilis Kantor Komunikasi Publik Unpad, Kamis (25/2/2021).

Pemanfaatan grafena dari sekam padi merupakan potensi yang unik. Sekam padi sendiri merupakan limbah yang kerap dihasilkan dari aktivitas pertanian. “Kita tahu Indonesia merupakan negara agraris. Setiap produksi beras akan menghasilkan 20–30 limbah sekam padi,” ujarnya.

Dari studi literatur ditemukan bahwa sekam padi mengandung 30–40 karbon, zat yang menjadi cikap bakal dari grafena. Sayangnya, potensi ini masih belum dimanfaatkan dengan baik. Sekam padi biasanya masih digunakan untuk pakan ternak.

Selain itu, tidak hanya sebagai pelapis masker kain, grafena dari sekam padi juga bisa dikomersialisasikan. Sebabnya, grafena sendiri memiliki nilai jual yang tinggi di tingkat global.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut