Resmikan Masjid Dzikrullah, Kapolrestabes Bandung Apresiasi Jerih Payah Anggota

BANDUNG, iNes.id - Masjid Dzikrullah berdiri megah di lingkungan Markas Polrestabes Bandung. Kehadiran masjid yang sebelumnya bernama As-Syuhada itu berkat jerih payah dan gotong royong anggota Polrestabes Bandung.

Masjid Dzikrullah dibangun selama satu tahun. Bangunan masjid bergaya Mediterania terletak di Jalan Nias, Kota Bandung, dekat Asrama Polisi Polrestabes Bandung.

Baca Juga

Pengembalian Uang Korban Investasi Bodong di Cianjur Tunggu Putusan Pengadilan 

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna mengatakan, bangga dan mengapresiasi jerih payah dan gotong royong anggota di lingkungan Polrestabes Bandung sehingga berdiri megah Masjid Dzikrullah.

"Ini berkat anggota semua yang telah menyumbangkan sebanyak-banyaknya rezeki, tenaga, dan pikiran. Terima kasih atas sumbangannya, sehingga masjid ini bisa berdiri kokoh," kata Kapolrestabes Bandung saat meresmikan Masjid Dzikrullah, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga

Kasus Korupsi, Dirut PDAM Tirta Tarum Karawang Dituntut 4 Tahun Penjara

Kombes Pol Ulung mengemukakan, sebelumnya kondisi tempat ibadah di lingkungan Polrestabes Bandung cukup memprihatinkan. Namun, setelah melalui renovasi total, berdiri kokoh dan megah Masjid Dzikrullah. 

Nama Dzikrullah sengaja disematkan dengan harapan seluruh anggota di lingkungan Polrestabes Bandung dapat selalu mengingat nama Allah SWT.

Baca Juga

Vaksinasi Covid-19 Tahap II Sasar 6,6 Juta Warga Jawa Barat

"Dzikrullah adalah mengingat Allah. Apalah artinya ibadah kita tanpa dibarengi zikir. Kalau kita lagi salat, hatinya berzzikir, itu khusuk. Ini pelajaran sepele, tapi kita bakal mati enak. Mau pangkat kita jenderal, tapi kalau matinya tidak khusnul khotimah, naudzubillah," ujarnya.

Kapolrestabes Bandung berharap kehadiran Masjid Dzikrullah pun dapat mendukung kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Ulung meminta agar masjid ini dirawat sebaik-baiknya.

Baca Juga

Musisi Balada Majalengka Sukses Rilis Album di Tengah Pandemi

"Kalau orang Betawi bilang, masjid ini bukan kaleng kaleng, ini mewah. Kita Bersyukur karena hati kita digerakkan, sehingga masjid ini bisa dipakai dengan nyaman. Hanya inilah yang bisa kami tinggalkan. Oleh karenanya, kami titip tolong dirawat masjid ini," katanya. 

Editor: Agus Warsudi