Cililin KBB Heboh, Jasad Pria Tergantung di Pohon Setinggi 15 Meter, Evakuasi Dramatis
BANDUNG BARAT, iNews.id - Jasad pria berinisial D (45) ditemukan tergantung di pohon setinggi 15 meter di Kampung Cihurang RT 02/04, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, KBB, Kamis (6/10/2022). Korban diduga bunuh diri dua hari lalu.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menerima laporan temuan mayat itu, meluncur ke lokasi kejadian. Proses evakuasi jasad pria itu dramatis.
Tubuh korban tergantung di atas pohon setinggi 15 meter. Kondisi jasad sudah dalam keadaan membusuk dan diperkirakan sudah tergantung lebih dari dua hari.
"Kami terima laporan ada korban yang tergantung di pohon sekitar pukul 10.14 WIB. Kemudian personel dari unit Cililin dan Padalarang menuju ke lokasi," kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan KBB Meidi, Kamis (6/10/2022).
Petugas Damkar KBB, ujar Meidi, berkoordinasi dengan petugas kepolisian dari Polsek Cililin untuk mengevakuasi jasad tersebut. Medan yang cukup sulit dan tingginya pohon membuat proses penurunan jasad tersebut cukup sulit.
Setelah berupaya keras, akhirnya jasad laki-laki itu berhasil dievakuasi. Berdasarkan pengamatan kasat mata, tidak ditemukan ada luka-luka di tubuh korban. Setelah itu jasadnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Proses evakuasi selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Lokasi kejadian berada di Kampung Cihurang RT 02/04, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, KBB," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban ditemukan pertama kali oleh warga pada Kamis (6/10/2022) sekitar pukul 08.00 WIB. Korban belakangan diketahui berinisial D (45) dan oleh keluarganya sempat dinyatakan hilang, karena setelah dicari tiga hari tidak ditemukan.
Sebelum nekat mengakhiri hidupnya, korban memang sempat terlihat seperti yang sedang memendam masalah. Diduga karena mengalami depresi, kemudian akhirnya dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut. "Keluarga sempat mencari korban, sampai akhirnya ditemukan di lokasi sudah meninggal," tutur Meidi.
Editor: Agus Warsudi