Cerita Warga Sulit Dapat Lahan Makam, Jenazah Pasien Covid-19 Harus Diinapkan Semalam
BANDUNG BARAT, iNews.id - Penambahan kasus kematian pasien Covid-19 membuat lahan makam penuh, salah satunya di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Seorang warga Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, yang meninggal dunia diduga karena terpapar virus Corona harus diinapkan satu malam karena tidak ada lahan tersedia.
Kepala Desa Cilame, Aas Mochamad Asor mengatakan, warga lanjut usia yang tinggal di salah satu kompleks perumahan di Desa Cilame tersebut, diinapkan semalam di rumah karena harus mencari lokasi permakaman yang mau menerimanya. Sementara warga juga kesulitan mencari lahan makam.
"Kami kesulitan mencari lokasi lahan makam yang mau menerimanya. Karena itu, terpaksa jenazahnya diinapkan semalam di rumah," kata Aas Mochamad Asor, Rabu (23/6/2021).
Aas menuturkan, warga tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21/6/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Pihak keluarga ingin agar jenazah langsung dikuburkan dan sempat mencari lahan permakaman khusus Covid-19 di Cimahi dan Kota Bandung.
Namun, baik di Cimahi dan Kota Bandung, kondisinya juga penuh serta terkendala aspek kewilayahan. Akibatnya jenazah tidak bisa dikirim ke sana. Pihak desa lalu berkonsultasi dengan Pemda KBB melalui Asda II Maman Sulaiman, yang akhirnya mengusulkan agar dimakamkan di Rajamandala, Cipatat.
Hanya waktu informasi itu didapat, sudah lewat dari pukul 13.00 WIB. Sementara menurut keterangan Asda II, jika lewat dari jam 12.00 WIB, para penggali makam tidak sanggup. Mereka khawatir karena sekarang sedang musim hujan dan di lokasi TPU tidak ada penerangan. Akhirnya disepakati pemakaman ditunda.
"Karena memang sudah sore jadi pemakaman diundur. Baru pada Selasa (22/6/2021) pagi sekitar jam 09.00 WIB korban akhirnya di bawa ke TPU khusus Covid-19 milik Pemda KBB di Rajamandala, Cipatat," kata Aas.
Dia mengakui, kasus Covid-19 di wilayah Cilame saat ini cukup tinggi. Lebih dari 130 orang sempat terkonfirmasi positif. Hanya, kebanyakan mereka melakukan isolasi mandiri.
"Warga yang meninggal ini sebenarnya ada anak dan menantunya di rumah tersebut yang sedang menjalani isolasi mandiri," katanya.
Dia menambahkan, dengan kasus yang terus meningkat akhir-akhir ini, pemerintah desa berupaya semampunya untuk melakukan antisipasi. Pihaknya menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan, dan memberi bantuan secara gotong royong bersama warga membantu logistik kepada warga yang diisolasi.
Editor: Maria Christina