Saat ini, sekitar 35% hingga 50% omzet hariannya—atau sekitar Rp700.000 hingga Rp1 juta per hari—berasal dari transaksi QRIS. Cak Sudar kini tak hanya sekadar pedagang bakso; ia adalah UMKM yang telah terintegrasi penuh dalam ekosistem cashless Indonesia.
Mitra Sejati dalam Event dan Pertumbuhan
Hubungan Cak Sudar dengan BRI melampaui sekadar debitur dan kreditor. Ia mengakui mendapatkan banyak manfaat lain, seperti dilibatkan dalam program dan event UMKM BRI untuk wilayah Depok dan sekitarnya. Di acara-acara tersebut, transaksi digital melalui QRIS seringkali menjadi pilihan utama.
Kisah Cak Sudar ini mencerminkan keberhasilan misi BRI dalam mendukung UMKM untuk "naik kelas" atau graduasi. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan bahwa kebijakan penyaluran KUR 2023 memang berfokus pada substansi graduasi ini.
Tercatat, hingga September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan sekitar 2,3 juta debitur, memindahkan mereka dari segmen KUR Super Mikro ke Mikro, dan dari KUR Kecil ke Kredit Komersial. Angka-angka ini membuktikan bahwa strategi digitalisasi dan akses modal yang mudah terbukti efektif.
Bagi Cak Sudar, dukungan BRI membuatnya yakin. "Saya memang sudah lama jadi nasabah BRI. Selain mudah mendapat pinjaman, juga tanpa potongan biaya. Selain itu, aman dan terjamin," tutupnya, menandakan bahwa pilihan BRI untuk Indonesia adalah pilihan yang tepat baginya.
Di tengah kesibukan melayani antrian, Cak Sudar kini memandang masa depan dengan optimisme. Ia telah berhasil membuktikan, dengan sedikit modal, kerja keras, dan kecerdasan digital, seorang perantau dari Malang bisa menjadi penggerak ekonomi mikro yang signifikan di Ibu Kota.
Editor: Kastolani Marzuki