get app
inews
Aa Text
Read Next : Pondasi Tergerus Arus Deras Sungai, Jembatan Cipelang Sukabumi Ambruk

Cerita Pilu Warga Sukabumi Bertaruh Nyawa di Sungai Cikidang Berakhir Bahagia 

Kamis, 30 September 2021 - 18:44:00 WIB
Cerita Pilu Warga Sukabumi Bertaruh Nyawa di Sungai Cikidang Berakhir Bahagia 
Warga Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi kini tak perlu lagi bertaruh nyawa setelah jembatan gantung terbentang kokoh di atas aliran Sungai Cikidang. (Foto/Istimewa) 

BANDUNG, iNews.id - Ketiadaan akses jembatan membuat Warga Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi harus bertaruh nyawa saat melintasi Sungai Cikidang. Mereka harus turun melawan derasnya aliran air sungai selebar 50 meter untuk mendapatkan akses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya. 

Bahkan, jika aliran sungai sedang deras, akses satu-satunya warga Desa Tenjolaut untuk keluar masuk wilayah lainnya itu tak bisa dilewati.

Cerita pilu itu pun sempat diberitakan beberapa waktu lalu dimana sebuah video yang memperlihatkan dua orang guru nekat menerobos sungai menggunakan sepeda motor tersebar luas dan viral di media sosial (medsos). 

Mereka bertaruh nyawa demi menunaikan tugasnya. Arus sungai yang deras pun tak mereka hiraukan, meski salah satu di antaranya harus tercebur karena tak mampu menahan derasnya air Sungai Cidadap. Video memperlihatkan dua orang guru berpakaian batik PGRI dan seorang lainnya yang mengenakan jas hujan berdiri di tengah sungai. 

Dalam video yang sengaja direkam tersebut, salah satu guru berhasil menerobos derasnya sungai. Bahkan, guru yang juga mengenakan topi itu terlihat tersenyum saat tiba di seberang sungai.

"Beginilah perjuangan guru-guru Desa Tenjo Laut ketika mau rapat ke kantor kecamatan," ujar si perekam sambil menyambut sang guru yang disebutkan bernama Pak Wawan itu.

Namun, cerita pilu warga Desa Tenjolaut itu berakhir bahagia. Pasalnya, kini telah terbentang kokoh jembatan gantung di atas aliran Sungai Cikidang. Jembatan tersebut dibangun berkat peran organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jabar Quick Response (JQR). 

Koordinator Kanal Jembatan JQR, Mulla Panggabean menjelaskan, kebutuhan jembatan gantung merupakan salah satu kanal aduan di JQR. Masyarakat bisa melaporkan ke website jabarq.id atau media sosial JQR jika memiki persoalan terkait kebutuhan akses jembatan untuk mobilisasi keseharian warga.

"Banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan lainnya. Karenanya, hal itu kemudian jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR," tutur Mulia, Kamis (30/9/2021).


Dalam proses pembangunan jembatan gantung di Sungai Cikidang, tim JQR bergotong-royong  dengan warga desa sebagai wujud comunity development yang dilakukan JQR untuk setiap pelaksanaan pembangunan jembatan. Pembangunan jembatan bukan hanya membangun infrastruktur, namun juga etos yang selama ini ada di desa, yakni gotong royong. 

"Jauh hari sebelum pembangunan, kami melakukan assesment dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja, sehingga ujungnya bukan hanya membangun infrastuktur, tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia," katanya. 

Selain itu, partisipasi warga yang dipadukan dengan tim teknis pengerjaan juga dapat memotong waktu pembangunan serta warga juga akan merasa memiliki dan turut  merawat jembatan yang telah dibangun itu.

"Pengerjaan melalui jasa kontraktor akan lebih lama. Kunci kecepatan adalah partisipasi masyarakat dengan tim teknis pengerjaan, di sini seminggu selesai," katanya. 

Selain gotong royong dengan warga, JQR juga berkolaborasi dengan pihak lainnya, yakni Bank Jabar Banten (bank bjb) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI). JQR, kata Mulia, sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapapun untuk menuntaskan permasalahan kemanusiaan di Jabar.

"Sesuai dengan amanat Gubernur Jawa Barat, untuk percepatan menyelesaikan permasalahan kemanusiaan kami harus mengedepankan cara-cara kolaborasi. Selama itu urusan kemanusiaan, mari kita bersama selesaikan," katanya. 


Kepala Desa Tenjolaut, Soleh mewakili warga mengungkapkan rasa terima kasihya kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Menurutnya, jembatan gantung tersebut sangat penting bagi kehidupan warga Desa Tenjolaut.

"Dengan adanya jembatan ini, 1.600 penduduk Desa Tenjolaut bisa menyeberang Sungai Cikidang dengan tenang, ini yang kami inginkan selama ini," ujarnya. 

Soleh juga mengungkapkan, warganya telah lama memimpikan jembatan yang melintasi Sungai Cikidang. Pasalnya, akses utama keluar masuk desa yang berada di ujung Sukabumi Selatan itu terpotong lintasan aliran sungai.

"Jika hujan deras dan sungai meluap, penduduk desa tidak bisa lewat. Kini, akhirnya kami bisa bahkan dengan kendaraan roda dua," kata Soleh. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut