Cerita Nenek 66 Tahun di Bandung Tak Menyangka Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

BANDUNG, iNews.id - Nenek 66 tahun bernama Mariani tak menyangka bisa disuntik vaksin Covid-19 di Kota Bandung. Tercatat sebanyak 300.000 lansia ditargetkan bakal mendapatkan program vaksinasi pemerintah.
Pada tahap pertama, sebanyak 120.000 lansia mendapatkan vaksinasi di berbagai faskes di Bandung.
“Kita divaksin untuk jaga jaga. Karena umur juga sudah lanjut ya," katanya.
"Alhamdulillah ternyata kebagian juga makanya ibu ikhtiar, divaksin biar sehat,” ucap Mariani lagi.
Hal senada juga disampaikan dosen Unpad, Samyugio. Diusianya yang ke-62 tahun, dia saat menjalani proses vaksinasi Covid-19. Dia mengaku, bersyukur mendapat program vaksinasi pemerintah.
“Biar reugreug (tenang) dan biar saya bisa beraktivitas normal kembali setelah divaksin ini,” ujar Prof Samyugio, usai divaksin di RS Al Islam Bandung, Jalan Soekarno Hatta.
Dia mengaku sama sekali tidak kekhawatiran dan sangat siap untuk divaksin.
“Alhamdulillah saya tidak merasakan kekhawatiran apa pun. Karena saya yakin mereka (tenaga kesehatan) lebih hebat daripada saya,” katanya.
Menurutnya, sebagai manusia, dirinya hanya bisa ikhtiar dan berusaha agar terhindar dari virus Covid-19.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani, jumlah lansia di Kota Bandung mencapai hampir 300.000. Namun dosis pertama yang telah diterima oleh Dinkes sebanyak 120.000.
“Oleh karena itu proses vaksinasi Tahap II bagi lansia di Kota Bandung akan dilaksanakan secara bertahap hingga Minggu kedua Juni sesuai dengan ketersediaan vaksin,” ujar Rosye.
Namun menurut Rosye, tidak semua lansia bisa menerima vaksin. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi. Karena ada beberapa kondisi tertentu yang tidak bisa divaksin.
"Khusus pada lansia, perlu ditambahkan anamnesa yaitu bila mengalami tanda-tanda frail, renta, atau rapuh," katanya.
Pertama, mengalami kesulitan naik 10 anak tangga. Kedua, sering mengalami kelelahan. Ketiga, memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit. Penyakit tersebut yaitu hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.
Keempat, mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter. Terakhir yaitu mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir.
"Sehingga vaksin tidak dapat dilakukan pada lansia jika mengalami lebih dari tiga di antara 5 tanda frail tersebut," ujarnya.
"Kemudian yang perlu diperhatikan, yang memiliki penyakit yang tidak terkontrol. Jadi jika ada lansia yang rutin berobat, harus dikonsultasikan terlebih dulu ke dokter," katanya.
Untuk vaksinasi pada lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja termasuk di Rumah. Pemerintah Kota Bandung, menurut Rosye, telah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan seperti RSKIA, Rumah Sakit Umum, dan 30 Puskesmas.
"Untuk lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja, mengingat kondisi lansia. Sehingga vaksinasi dilakukan di upayakan di faskes yang mumpuni. Jadi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera tertangani," tuturnya.
Editor: Nani Suherni