get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria Paruh Baya di Cirebon Ditangkap gegara Nekat Oplos Isi Tabung Gas

Cegah Bullying, Seluruh Sekolah di Jawa Barat Didorong Ramah Anak

Sabtu, 24 September 2022 - 14:24:00 WIB
Cegah Bullying, Seluruh Sekolah di Jawa Barat Didorong Ramah Anak
Ilustrasi Bullying. (FOTO: iNews.id)

BANDUNG, iNews.id - Seluruh sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA-SMK di Jawa Barat didorong ramah anak. Semua pihak, baik kepala sekolah, guru, maupun peserta didik, harus menciptakan suasana aman dan nyaman bagi semua.

Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengoptimalkan Program Pengembangan Sekolah Ramah Anak. "Indikator ramah anak meliputi bersih, aman, nyaman, inklusif dan lainnya. Termasuk, sekolah melakukan pendampingan terhadap aktivitas siswa," kata Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi, Jumat (23/9/2022).
 
Sekolah Ramah Anak, ujar Dedi Supandi, adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
 
Diketahui, Kadisdik Jabar Dedi Supandi mendatangi M Zaki, siswa berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan di Kabupaten Cirebon. Disdik Jabar telah memberikan pendampingan terhadap korban.
 
"Berdasarkan laporan, tim TPPA telah melakukan pendampingan psikologis terhadap kondisi traumatis korban. Kantor Cabang Dinas Wilayah X juga sudah melakukan assessment, termasuk melakukan jangkauan jarak antara korban dan pelaku," ujarnya.

Kadisdik Jabar menuturkan, berdasarkan laporan yang diterima, traumatis MZ atas kejadian tersebut sudah sembuh dan agar tak terulang, pihaknya akan mengoptimalkan peran Sekolah Ramah Anak.
 
Pengawas sekolah pun, lanjut Kadisdik Dedi, akan terlibat dalam mengawasi keberlangsungan sekolah ramah anak. Data persentase penerapan sekolah ramah anak di SMA sudah mencapai 68 persen sedangkan SMK masih di angka 28,23 persen. "Untuk evaluasinya akan kita tingkatkan melalui pendampingan dari DP3AKB di wilayah setempat," tutur Kadisdik Jabar.
 
Selain itu, Kadisdik Jabar juga mendorong satuan pendidikan untuk berinovasi menciptakan program yang mampu menggugah rasa toleransi. "Contohnya, coba lakukan kunjungan siswa SMA atau SMK ke SLB sambil memberikan bunga atau apa saja. Sehingga, mereka tahu situasi dan hal apa saja yang harus dilakukan terhadap anak SLB," ucap Dedi Supandi.
 
Selain memberikan pendampingan, Kadisdik Jabar juga memberikan sarana pembelajaran berupa sepeda listrik untuk MZ. Hal ini karena berdasarkan hasil asesmen cerita dari tim pendamping, siswa penyandang tunagrahita tersebut menginginkan sepeda listrik.

"Jadi sebenarnya, orang tuanya sudah membelikan sepeda. Namun karena keterbatasan, hanya bisa didorong. Jadi, kita beri sepeda listrik," ujarnya.
 
Sementara terkait nasib pelaku perundungan, Kadisdik Jabar menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga dan kepolisian. "Sehingga fokus kami ialah lebih ke menjadikan sekolah ramah anak," tutur Kadisdik Jabar.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut