get app
inews
Aa Text
Read Next : Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Karawang Rp1,99 Miliar, 7 Orang Jadi Tersangka

Cegah Ada Asep-Asep Lain Bernasib Sama saat Pandemi, Sandi Minta Pelaku Usaha Dilatih

Jumat, 16 Juli 2021 - 20:02:00 WIB
Cegah Ada Asep-Asep Lain Bernasib Sama saat Pandemi, Sandi Minta Pelaku Usaha Dilatih
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyoroti kisah Asep Lutfi Suparman (23). Pemilik kedai kopi asal Kecamatan Cihideung, Tasikmalaya itu memilih dipenjara selama tiga hari ketimbang membayar denda Rp5 juta karena melanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

Menurut Menparekraf, negara harus hadir untuk menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kisah Asep dan ayahnya Agus Suparman (56), mesti menjadi perhatian seluruh pihak, terlebih jajarannya di Kemenparekraf yang merupakan pemangku kebijakan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). 

Sandi pun menginstruksikan jajarannya menggelar pelatihan-pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha kreatif di masa pandemi Covid-19. Inovasi, adaptasi dan kolaborasi harus segera dihadirkan kepada masyarakat. Harapannya, para pelaku ekonomi kreatif dapat tetap berusaha dengan tetap mematuhi ketentuan pemerintah sehingga tidak ada lagi yang bernasib sama seperti Asep.

"Kita semua dituntut untuk memikirkan langkah-langkah meningkatkan keterampilan untuk Asep-Asep lainnya. Mungkin ada jutaan Asep lain di seluruh Indonesia yang harus kita tingkatkan ketrampilannya dalam menghadapi PPKM darurat ini," kata Sandi, Jumat (16/7/2021).

Pelatihan itu di antaranya agar pelaku usaha bisa menghasilkan pendapatan dengan menggunakan sistem digitalisasi melalui penjualan online atau membuat konten-konten yang kreatif.

Dirinya sebagai Menpakreraf menegaskan akan berada di garda terdepan untuk membantu masyarakat, termasuk memaksimalkan seperti Asep yang nasibnya kini memprihatinkan. Tujuannya agar para pelaku usaha parekraf bisa membangun kembali keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. 

Sandi juga meminta agar membangun kembali satu kepemimpinan yang dapat mengambil keputusan yang berpihak, tegas, dan kuat, tapi memberikan pencerahan. Selanjutnya memastikan masyarakat mematuhi PPKM Darurat dengan langkah-langkah yang manusiawi, humanis serta langkah-langkah yang memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

"Tekan emosi, kita harus mampu untuk berpikir dengan kepala yang dingin, hati yang sejuk. Saya yakin kita dapat membangun kembali ekonomi kita lebih kuat di masa depan, tentunya lebih adil dan modern," kata Sandi.

"Ini tidak bisa terjadi dengan cara-cara lama atau ide-ide lama yang sama. Kita harus lebih merangkul, kita harus lahirkan pemimpin-pemimpin baru," katanya. 

Kepemimpinan tersebut meliputi seluruh jenjang, mulai dari kepala desa hingga pemimpin daerah. Dengan begitu, setiap kebijakan dan keputusan yang diambil senyatanya demi kebaikan masyarakat.

"Jadi kebijakan ini walaupun tegas, tapi dekat dengan masyarakat. Seandainya kita melakukan penertiban, tentunya harus dibekali dengan sembako atau beberapa bantuan yang diperlukan oleh masyarakat agar mereka bisa berada di rumah saja, mematuhi PPKM darurat ini tapi ekonominya terjamin. Ini harus dijalankan dengan program yang lebih baik," katanya.

Sandi juga berharap agar jajarannya bisa bergerak dan membantu masyarakat yang kini mengalami kesulitan. Harapan tersebut pun ditujukan kepada seluruh kementerian dan lembaga serta para pejabat pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk menjalankan semua program bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Presiden Jokowi sedang memberikan contoh, dengan beberapa langkahnya yang inovatif. Mari kita bekerja lebih keras lagi, bekerja lebih cerdas lagi. Insya Allah bekerja tuntas mengendalikan Covid-19 dan kita serahkan secara ikhlas kepada Allah SWT hasilnya," kata Sandi.

"Saya yakin hasilnya akan sangat baik untuk bangsa ini bangkit di saat sulit, menang melawan Covid, together yes we can do it," ujarnya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut