Biografi Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus, Ahli Sedekah Pencinta Anak Yatim

BANDUNG, iNews.id - Biografi Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus diawali dari kelahirannya di Bandung pada 1 Ramadhan 1329 H/1911 M. Ayahnya bernama Habib Husein bin Utsman Al-Aydarus merupakan keturunan Arab (Habaib), sedangkan ibunya bernama Siti Khodijah binti Abdul Jalil.

Kedua orang tua beliau berasal dari Banjarmasin dan kakeknya berasal dari Singapura. Pada masanya, kedua orang tua Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus mempunyai status sosial-ekonomi dan kehidupan keagamaan yang cukup disegani. Mata pencaharian kedua orang tua beliau adalah sebagai pedagang berlian yang sangat taat agama. Habib Husein, ayahanda Habib Utsman juga dikenal sebagai seorang ulama yang soleh dan berpengaruh.

Di Ranjang Ini Ayah Bejat di Baleendah Bandung Perkosa 2 Anak Kandung

Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus wafat pada tanggal 7 Maret 1985 dan dimakamkan di Taman Permakaman Assalam di dekat Pasar Induk Caringin Bandung. Di kompleks permakaman tersebut tersebut banyak pula dimakamkan para habaib, ulama dan murid-murid Habib Ustman, di antaranya juga terdapat pusara tokoh nasional H Mahbub Djunaidi (tokoh NU, Ketua Umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Berikut Biografi Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus yang dirangkum iNews.id dari berbagai sumber:

1. Pendidikan

Selama hayatnya, beliau tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Akan tetapi beliau mendapat bimbingan langsung dari Ayahnya Habib Husein. Disisi lain, beliau mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga beliau belajar secara autodidak.

Ratusan Personel Kodim 0618 Kota Bandung Tertibkan PKL di Masjid Al Jabbar

Beliau merupakan murid Mama Ajengan KH Syatibi Gentur, Cianjur. Meskipun dia seorang habib, beliau sangat tawadhu kepada gurunya tersebut. Ketika menjadi santri, sebelum subuh, Habib Utsman selalu mengisi air bak untuk wudhu dan mandi gurunya.

Selain itu, beliau juga berguru kepada Mama Kiai Fallah Bogor, dan Habib Aly Kwitang Jakarta, KH Sholih Madani, dan masih banyak lagi. Beliau sangat menaruh hormat kepada guru-guru beliau yang sudah mengajarkannya Ilmu Agama.

Sopir Diduga Ngantuk, Terios Hilang Kendali Masuk Parit di Martanegara Bandung

Pada tahun 1930, Sayyid Utsman yang lebih dikenal dengan panggilan Habib Utsman mulai mengelar pengajian dari rumah ke rumah. Jemaah pengajian ini awalnya adalah kalangan orang tua. Rumah yang paling sering dijadikan tempat pengajian, yakni rumah RK Hardja Diwinangun, dengan memanfaatkan ruangan tengah sebagai tempat pengajian jemaah ibu-ibu dan ruangan depan untuk jemaah bapak-bapak.

Pengajian tersebut semakin lama semakin besar dengan jumlah jemaah yang banyak. Hingga pada akhirnya beliau mendirikan Pondok Pesantren Assalaam.