Beredar Video Warga KBB Keluhkan Harga di Pasar Murah Lebih Mahal
BANDUNG BARAT, iNews.id - Beredar video di pesan singkat WhatsApp dari seorang ibu-ibu yang mengaku kecewa pada kegiatan operasi pasar murah yang digelar Pemkab Bandung Barat di Lapang Mekarsari, Ngamprah, Rabu (22/12/2021) lalu. Pasalnya, meskipun disebut pasar murah, barang yang dijual pada kegiatan itu justru lebih mahal
Mahalnya harga sejumlah komoditas dibanding yang dijual di pasar, sehingga membuat masyarakat merasa dibohongi.
Video berdurasi sekitar 19 detik itu memperlihatkan seorang ibu paruh baya memakai baju warna merah muda dengan hijab abu-abu. Dia menyebutkan harga daging ayam Rp36.000, padahal di pasar tradisional harganya rata-rata Rp32.000 per kilogram.
"Bukan Pasar Murah, daging ayam di sini dijual Rp36.000 per kilogram, sedangkan di pasaran Rp32.000 per kilogram. Pasar Sinetron, bohong-bohongan," ucap ibu tersebut.
Hasil penelusuran, video tersebut dibuat saat acara operasi pasar murah (OPM) di Lapangan Mekarsari, Kecamatan Ngamprah. Rekaman itu diambil oleh seorang warga bernama Hendrik (60) di depan Masjid Agung Ash-Shiddiq KBB.
"Video itu diambil pas kegiatan dari seorang ibu yang baru belanja dari Pasar Murah. Dia bilang pasar bohong karena harganya justru lebih mahal," ucap Hendrik saat dikonfirmasi.
Menurutnya, perbedaan harga sebesar Rp4.000 bagi masyarakat kecil sangat memberatkan. Pemkab harus melakukan evaluasi mengingat sejak awal kegiatan tersebut disebut pasar murah untuk membantu warga mendapat sembako menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), KBB, Ricky Riyadi menyebutkan, penanggungjawab pasar murah terdiri dari tiga OPD. Yakni Disperindag, Dispernakan, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), yang membuat tenan masing-masing.
Disperindag hanya menampilkan tenant supermarket dan minimarket, tanpa menjual daging ayam. Produk yang dijual di tenant Disperindag tetap di bawah standar. Meskipun program pasar murah ini tanpa subsidi dari pemerintah dan kerja sama dengan bulog.
"Disperindag menjamin barang yang dijual kemari dari supermarket dan minimarket harganya di bawah pasaran," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi