Bentrokan saat Demonstrasi di DPRD Jabar, 87 Mahasiswa dan 9 Polisi Terluka

BANDUNG, iNews.id – Bentrokan yang terjadi saat ribuan mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (23/9/2019), mengakibatkan 87 mahasiswa dan sembilan aparat kepolisian terluka. Demonstrasi itu untuk menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan UU lainnya.

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, aparat kepolisian yang terluka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung. Para korban telah mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga

Ini Deretan Foto-Foto Aksi Ricuh Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Jabar

”Yang penting pak Kapolrestabes ini berhasil menahan emosi anggotanya, dan ternyata ada juga sembilan polisi orang terluka. Sekarang ada di RS Sartika Asih,” kata Rudy di Kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019).

Sementara para mahasiswa dari berbagai kampus yang terluka akibat bentrokan tersebut dievakuasi ke Universitas Islam Bandung (Unisba) yang berada di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Para petugas PMI Kota Bandung juga sudah bersiaga di Unisba untuk membantu penanganan medis.

Baca Juga

Unjuk Rasa di Bandung Ricuh, 6 Polisi Terluka akibat Lemparan Batu

“Kurang lebih sebanyak 87 orang diobati ke sini. Artinya walaupun mungkin dengan sarana seadanya, alhamdulillah kami bisa berbuat baik,” kata Rektor Unisba, Edi Setiadi.

Polisi berusaha menghalau para mahasiswa agar mundur dan kembali berorasi dengan tertib saat demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Senin (24/9/2019). (Foto: iNews)

Hingga kini, beberapa mahasiswa yang membutuhkan pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit. Sebelumnya sekitar pukul 18.30 WIB Senin kemarin, kerusuhan pecah saat ribuan mahasiswa yang mencoba masuk ke kantor DPRD Jabar dibarikade oleh aparat kepolisian.

Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng. Kerusuhan akhirnya terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling dorong.

Editor: Maria Christina