Belum Semua Sektor Ekonomi di Bandung Direlaksasi, Wali Kota Oded: Sabar
BANDUNG, iNews.id - Belum semua sektor ekonomi di Kota Bandung mendapatkan relaksasi atau masih dibatasi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta masyarakat bersabar.
Wali Kota Oded mengatakan, meski pun status Kota Bandung menurun dari PPKM Level 4 ke Level 3, tetapi relaksasi harus dilakukan secara bertahap. Tujuannya agar angka kasus positif Covid-19 tetap terkendali. "Kami tetap terus berupaya (melakukan relaksasasi sektor ekonomi) bertahap. Jadi tidak langsung besar dan banyak," kata Oded, Kamis (2/9/2021).
Mang Oded, sapaan akrab Wali Kota Bandung, menyatakan, telah menandatangani relaksasi secara bertahap untuk beberapa sektor. Seperti, perubahan jam operasional yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Kota Bandung.
"(Operasional pusat perbelanjaan/mal/pertokoan) dari sebelumnya 20.00 WIB ke pukul 21.00 WIB. Jadi masyarakat pun sudah mulai diberikan relaksasi, tapi pelan-pelan," ujar Mang Oded.
Diketahui, beberapa sektor yang belum mendapat relaksasi adalah tempat wisata atau bermain, tempat hiburan, dan lainnya. Sektor tersebut hingga saat ini masih ditutup. Sementara untuk kafe dan tempat makan telah dibuka namun masih berlaku pembatasan pengujung dan jam makan.
Mang Oded menuturkan, Pemkot Bandung memperoleh banyak sekali aspirasi masyarakat yang meminta relaksasi. Namun relaksasi harus secara bertahap untuk menjaga kondisi Kota Bandung agar kasus Covid-19 tetap terkendali dan menurun.
"Tetap bertahap, (relaksasi) sedikit-sedikit. Ini bukti kami punya kepedulian kepada masyarakat. Kami tetap menjaga juga. Mudah-mudahan terus seperti ini (kasus Covid-19 di Kota Bandung menurun)," tutur Wali Kota Bandung.
Menurut Oded, kunci untuk menurunkan kasus Covid-19 ini merupakan partisipasi dari semua elemen masyarakat yang tetap konsisten dan istikamah menjalankan protokol kesehatan. "Mudah-mudahan ke depan terus bisa landai. Kita tinggal 0,8 lagi nilainya untuk bisa turun ke kuning (zona risiko rendah)," ucap Mang Oded.
Editor: Agus Warsudi