get app
inews
Aa Text
Read Next : Sutradara Film Dibunuh dan Dimutilasi Ayah karena Belum Juga Menikah

Ayah Ini Bunuh dan Mutilasi Anak Gegara di Usia 47 Tahun Korban Belum Menikah

Kamis, 20 Mei 2021 - 19:01:00 WIB
Ayah Ini Bunuh dan Mutilasi Anak Gegara di Usia 47 Tahun Korban Belum Menikah
Jasad korban mutilasi. (Foto: ilustrasi/iNews)

TEHERAN, iNews.id - Sungguh sadis perbuatan ayah satu ini. Gegara anak laki-lakinya belum juga menikah meski telah berusia 47 tahun, sang ayah tega membunuh dan memutilasinya.

Mayat korban ditemukan terpotong-potong dalam koper dan kantong sampah. Peristiwa maut dan sadis ini terjadi di pinggiran Kota Teheran, Iran. Korban adalah Babak Khorramdin, seorang sutradara film.

Babak Khorramdin sebelumnya tinggal di Inggris dan dia sengaja pulang ke kampung halaman di Iran. Orang tua Babak Khorramdin mengaku telah membunuh anaknya. 

Media Iran memberitakan, orang tua korban juga telah membunuh suami putrinya tiga tahun lalu. Pelaku membunuh menantu laki-lakinya 10 tahun lalu.

Polisi setempat mengatakan, korban dibunuh setelah terlibat pertengkaran. Sang ayah marah besar karena tahu putranya belum menikah pada usia 47 tahun.

Kepala Pengadilan Kriminal Teheran Mohammad Shahriari mengatakan, pelaku membius lalu menikam korban sampai mati. Selanjutnya, pelaku memutilasi tubuh korban dan membuangnya ke sampah.

Orang tua korban ditangkap di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung. Pelaku diborgol ketika pasangan itu muncul di pengadilan di Teheran pada hari Rabu (19/5/2021) waktu setempat.

Wartawan Bloomberg, Golnar Motevalli menulis di Twitter bahwa pelaku mengatakan kepada pengadilan jika dirinya sama sekali tidak merasa menyesal.

Polisi mengatakan mereka telah menemukan bukti pembunuhan Khorramdin di rumah keluarga di ibu kota Iran.

Khorramdin merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa Universitas Teheran pada tahun 2009 dengan gelar master di bidang perfilman. Dia pindah ke London pada 2010 untuk melanjutkan studi filmnya dan kembali ke Iran untuk mengajar.

Penghargaannya mencakup sejumlah film pendek yang dibuat di London, termasuk Crevice dan Oath to Yashar, yang menceritakan kisah pengalaman seorang pemuda fiksi pindah ke London untuk belajar dan merindukan keluarganya di kampung halaman.

Seorang analis dan editor di TV Internasional Iran, Jason Brodsky mengatakan, kematian mengerikan Babak Khorramdin hanyalah contoh terbaru dari pola panjang kekerasan dalam rumah tangga di Iran.

"Ini mengikuti kematian tragis Ali Fazeli Monfared, yang dibunuh oleh anggota keluarga setelah mereka mengetahui dia gay. Belum lagi kasus tahun lalu Romina Ashfrafi, seorang gadis berusia 14 tahun yang dipenggal oleh ayahnya dalam sebuah pembunuhan demi kehormatan," katanya. 

Dia menambahkan, meskipun undang-undang perlindungan anak disahkan pada tahun 2020 di Iran, pembunuhan demi kehormatan dan kekerasan dalam rumah tangga terus berlanjut secara lebih luas. Masalah ini perlu ditangani oleh komunitas internasional dengan Iran.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut