Atasi Ancaman Gangguan Produksi Listrik Jawa-Bali, Sampah di Saguling Dibersihkan

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sampah plastik banyak berserakan di Waduk Saguling. Kondisi ini jika dibiarkan akan sangat mengancam pasokan listrik Jawa-Bali yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling.
Untuk mengatasi ancaman itu, PT Indonesia Power Saguling POMU bersama unsur TNI/Polri, relawan pegiat lingkungan, dan masyarakat sekitar melaksanakan kerja bakti membersihkan sampah di Waduk Saguling, Sabtu (12/3/2022).
Hasil dari kerja bakti itu, lebih dari setengah ton sampah plastik, sampah rumah tangga, dan eceng gondok, dibersihkan dan diangkat dari kawasan Waduk Saguling yang berada di sekitar Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut.
Aksi pembersihan sampah itu diikuti oleh sebanyak 100 personel. Dipimpin langsung General Manager PT Indonesia Power Saguling POMU Lukman Nulhakim.
"Aksi pembersihan sampah di Waduk Saguling ini bagian dari mengisi Hari Bakti Rimbawan Nasional dan untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia," kata General Manager PT Indonesia Power Saguling POMU Lukman Nulhakim seusai kegiatan.
Menurut Lukman Nulhakim, aktivitas pembangkit listrik di PLTA Saguling butuh daya dukung lingkungan yang lestari dan bersih agar menghasilkan produksi listrik maksimal. Untuk itu perlu dilakukan pembersihan sampah secara berkala, sebab sampah dan limbah bisa memengaruhi kualitas air, sedimentasi, dan ancaman bencana alam lainnya.
Sampah yang berhasil diangkut dalam kegiatan ini mencapai lebih dari setengah ton atau sebanyak 588,71 kg, terdiri dari sampah organik 341,7 kg dan anorganik 247,1 kg. Sampah itu akan diolah di Biomass Operating System Saguling menjadi briket. Sehingga bermanfaat bagi PLTU untuk bahan bakar dan bisa berkontribusi dalam mereduksi CO2.
"Kami olah sampah jadi produk yang bermanfaat untuk bahan bakar PLTU. Sedangkan lahan di bantaran sungai yang dibersihkan akan menjadi Hutan Tanaman Energi (HTE) dengan ditanami pohon energi seperti gamal, lamtoro, dan kaliandra," ujarnya.
Danramil Cililin Kapten Inf Handri Gunawan mengatakan pembersihan sampah di aliran Sungai Citarum yang mengalir ke Saguling harus secara berkala dilakukan. Sebab tidak menutup kemungkinan masih ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
"Perlu ada edukasi dan contoh langsung agar masyarakat tidak buang sampah ke sungai. Kemudian, masih banyak lahan tidur di bantaran sungai yang harus dimanfaatkan supaya tidak dipenuhi sampah," kata Danramil Cililin.
Pegiat lingkungan dari Gema Jabar Hejo Asep Ismail mendorong stakeholder terkait melakukan edukasi pengelolaan sampah yang bisa bernilai ekonomi. "Saya rasa kalau ada nilai manfaat secara ekonomi masyarakat pasti tergerak untuk mengurangi sampah di sini, tapi kalau hanya sekadar bersih-bersih saja akan sulit," kata Asep Ismail.
Editor: Agus Warsudi