Asal Mula Nama Prabu Siliwangi, Muncul saat Sang Raja Bertahta di Kerajaan Pajajaran
JAKARTA, iNews.id - Prabu Siliwangi menjadi satu raja yang memerintah di Kerajaan Pajajaran. Di tangannya, kerajaan yang ada di tanah Sunda ini menjadi salah satu kerajaan besar yang disegani. Tapi siapa sebenarnya sosok Prabu Siliwangi? Ini memang masih menjadi pertanyaan.
Tokoh Prabu Siliwangi digambarkan oleh Carita Purwaka Caruban merupakan raja Pajajaran yang memerintah di Pakuan.
Dia merupakan keturunan Galuh, yang pernah tinggal di keraton Surawisesa yang berada di Priangan Timur, sebagaimana dikisahkan pada buku "Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi" dari Saleh Danasasmita.
Sosoknya menjadi raja di Pakuan Pajajaran, memakai nama Prabu Dewatawisesa tinggal di kedaton Pakuan yang bernama Sang Bima. Prabu Siliwangi memerintah sesudah Wastu Kancana bertahta.
Siliwangi sebenarnya bukan nama asli dari raja semasa menjabat. Purwaka Caruban secara jelas menyebut bahwa nama raja resmi adalah Prabu Dewatawisesa, yang bisa disamakan dengan nama Prabu Guru Dewataprana pada Prasasti Batutulis.
Kemunculan nama Siliwangi sendiri dipengaruhi oleh nama raja yang resmi dalam bahasa Sunda sering disebut Wawangi. Arti harfiahnya adalah seuseungit, karena seungit yang berarti harum, wangi, atau kemasyhuran raja terletak pada namanya yang resmi.
Karena upacara penobatan kerap kali harus diikuti dengan penetapan nama resmi. Pada bahasa Sunda, diistrenan sama dengan dijenengkeun yang artinya digelari, didudukkan, sedangkan ngaran (nama) sering disebut jenengan sebagai gelaran. Kata jeneng sesungguhnya berarti bungkeuleuk sama wastu (berujud).
Sedangkan Sri Baduga Maharaja diidentikkan dengan Prabu Siliwangi baru menduduki posisi Susuhunan Pajajaran dalam rentang tahun 1482 - 1521.
Jadi pada tahun 1482 beliau dinobatkan dengan memakai gelar di ngaran Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Ratu Dewata.
Keterangan Babad Siliwangi bahwa Siliwangi berarti asilih wewangi berganti nama atau gelar sesungguhnya bersesuaian dengan Prasasti Batutulis. Dikarenakan berganti nama atau gelar, Sri Baduga Maharaja pun terkenal sebagai Siliwangi (yang berganti nama).
Editor: Nur Ichsan Yuniarto