Apindo Jabar Tawarkan 2.000 Perusahaan untuk Pemagangan Mahasiswa
BANDUNG, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat membuka peluang 2.000 perusahaan di Jawa Barat untuk menjadi tempat pemagangan mahasiswa. Peluang ini diharapkan bisa mengurangi mich mach antara dunia industri dan perguruan tinggi serta menekan angka pengguran di Jawa Barat.
Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik mengatakan, saat ini Apindo memiliki anggota sekitar 2.000 perusahaan. Tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat, bergerak pada berbagai bidang industri. Perusahaan ini, bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk pemagangan.
"Kalau mau magang di perusahaan anggota Apindo, kami siap berkolaborasi. Saat ini anggota Apindo itu ada lebih dari 2.000 perusahaan," kata Ning, Senin (31/10/2022).
Selama ini, kata dia, industri melihat ada gap antara kampus dengan dunia kerja, terutama kemampuan lulusan dalam bersaing di tempat kerja. Biasanya mereka endurance-nya masih sangat rendah. Mereka juga tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk menempati jabatan atau pekerjaan tertentu.
Apalagi, saat ini, kompetisi di dunia usaha semakin ketat. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 8,4 juta di antaranya merupakan pengangguran. Jabar, kata dia, lebih tak beruntung lagi. Di mana dari penduduk 48,78 juta jiwa, sebesar 17 persennya adalah pengangguran.
Angka pengangguran juga terus bertambah, di mana sejak Januari sampai bulan kemarin ada 73.000 pemutusan hubungan kerja (PHK). Belum satu tahun, penambahan pengangguran 73.000. Artinya kompetisi di Jabar sangat besar. Sebanyak 163.000 penganggur berasal dari perguruan tinggi.
Sementara itu, Ketua IKA UPI Enggartiasto Lukita berharap dengan adanya MoU tersebut dapat menjawab tantangan dalam program MBKM. Kesepahaman ini didesain untuk menjawab tantangan program MBKM. Kemudian juga menjawab kebutuhan untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional yang ada di lapangan sampai membuat lembaga sertifikasi dan meningkatkan keahlian.
"Tanpa diminta secara resmi, kami menawarkan dan menyampaikan ini secara resmi sebagai bukti dari komitmen kami semua para alumni untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi kampus Bumi Siliwangi tercinta yang telah membentuk kami semua seperti ini,” ujar dia.
Wakil Rektor Bidang Keuangan Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Adang Suherman mengatakan, kerja sama ini sesuai dengan arah kebijakan universitas maupun pemerintah. Kolaborasi yang dilakukan antara IKA UPI dengan Apindo Jabar sudah sejalan dengan kebijakan MBKM.
“Memang itu juga harapan pemerintah dengan MBKM. Ingin lulusan layak dan bermartabat. Agar layak dan bermartabat itu, mahasiswa harus diperkenalkan dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Iduka). Itu sudah difasilitasi. Magang dua semester itu salah satu cara agar mahasiswa mengenal dunia luar,” tutur dia.
Wakil Ketua Bidang Diklat, Litbang, Produktivitas, K3 dan Sertifikasi DPP APINDO Jabar Rosa Haryani Setiawati menyatakan, kolaborasi ini menjadi solusi dalam mengatasi kesenjangan antara industri dan ketersediaan sumber daya.
“Momentum untuk mencetak sumber daya unggul di era 4.0 melalui penyelenggaraan Kampus Merdeka Merdeka Belajar sangatlah penting. Penyusunan kurikulum yang melibatkan dunia industri dan mitra sangat penting artinya dalam mengatasi kesenjangan kebutuhan antara pasar kerja atau industri dengan ketersediaan sumber daya,” ucapnya.
Editor: Asep Supiandi