Antisipasi Ancaman Revenge Tourism, Ini Langkah Disparbud Jabar
BANDUNG, iNews.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ( Disparbud Jabar) mengantisipasi ancaman revenge tourism atau balas dendam masyarakat untuk berwisata ketika level PPKM dilonggarkan. Apalagi saat ini, empat daerah di Jawa Barat yang masuk kategori kedaruratan level 2 dan diizinkan membuka objek wisata.
Keempat daerah yang menerapkan PPKM level 2 tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Garut.
Kepala Disparbud Jabar Jabar Dedi Taufik, Sabtu, menuturkan pihaknya meminta agar masyarakat tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum usai.
Dedi berharap masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, jangan sampai lengah dengan berbagai relaksasi yang sudah mulai diberikan pemerintah.
"Kekhawatiran dari Pak Sandiaga Uno itu kami pahami, karena memang Covid-19 itu menyebar dari kerumunan. Pak Gubernur juga terus mengimbau pentingnya protokol kesehatan. Kami terus lakukan koordinasi dengan pengelola dan disparbud tingkat kabupaten kota agar potensi lonjakan kasus bisa dicegah," kata Dedi.
Selain itu, ujarnya, Disparbud Jabar terus menggenjot peningkatan kepemilikan sertifikat CHSE di destinasi wisata, hotel, dan restoran dan sertifikasi itu juga akan berintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
"Sektor kesehatan dan ekonomi sedang dalam pembenahan. Semua ini butuh proses dan kerjasama semua pihak. Upaya vaksinasi juga terus kami lakukan, termasuk untuk para pelaku pariwisata," kata Dedi.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat objek wisata dibuka, pengelola harus bisa membatasi diri, mengecek. Kepala daerah wajib mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pembukaan wisata dengan perlahan.
"Intinya jangan euforia, dikit-dikit aja," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Kamil ini melalui konferensi pers virtual, Jumat (27/8/2021).
Kang Emil menyatakan, wilayah yang masih berada di level 3 dan 4 harus menahan diri dan tidak membuka tempat wisata. Namun, beberapa industri penunjang industri pariwisata, seperti hotel dan restoran sudah diberikan relaksasi.
Editor: Agus Warsudi