Anggota Geng Motor yang Ditangkap Polisi di Moch Toha Bandung Mayoritas Pelajar
BANDUNG, iNews.id - Polisi menangkap anggota geng motor di Jalan Moch Toha, Kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kidul pada Jumat (9/6/2023) malam. Mayoritas nggota geng motor yang diamankan berstatus pelajar.
Kapolsek Bandung Kidul Kompol Atep S mengatakan, kronologi penangkapan, berawal saat menggelar apel kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) Polrestabes Bandung seusai perintah Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono.
Sebelum apel digelar, kata Kapolsek Bandung Kidul, personel Polsek Bandung Kidul menerima informasi sekelompok remaja yang diduga dari geng motor XTC berkumpul di Jalan Moch Toha, depan Kelurahan Wates.
"Personel intel dan serse ditugaskan untuk melakukan penyelidikan. Ternyata benar, puluhan remaja yang diduga dari kelompok anggota geng motor XTC, tengah berkumpul di lokasi," kata Kapolsek Bandung Kidul, Jumat (9/6/2023) malam.
Setelah dipastikan anggota geng motor berkumpul, ujar Kompol Atep S, Personel Polsek Bandung Kidul meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas mengamankan sebanyak 68 anggota geng motor beserta kendaraan yang mereka gunakan. "Mereka menggunakan atribut XTC yang siap melakukan aksi konvoi ke kota (Bandung)," ujar Kompol Atep S.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tutur Kapolsek Bandung Kidul, anggota geng motor tersebut masih berstatus pelajar. Sebagai efek jera, para anggota geng motor itu digelandang ke Mapolrestabes Bandung untuk menjalani pemeriksaan. Rencananya, polisi akan mengundang orang tua dan pihak sekolah.
"Selain itu, karena mereka tidak membawa SIM dan STNK, kendaraan kami amankan (di Mapolrestabes Bandung) dalam waktu yang tidak ditentukan," tutur Kapolsek Bandung Kidul.
Diberitakan sebelumnya, Penangkapan itu merupakan komitmen Polrestabes Bandung dalam menekan angka kejahatan jalanan atau street crime, terutama aksi brutal anggota geng motor.
Diketahui, banyak korban berjatuhan akibat kebrutalan anggota geng motor. Selain bentrok antara geng, para pelaku juga kerap menyerang warga yang tidak bersalah.
Saat melakukan aksi brutal, anggota geng motor melengkapi diri dengan senjata tajam, seperti samurai, golok, celurit, parang, dan stik baseball. Keberadaan anggota geng motor tersebut meresahkan masyarakat sehingga harus diberantas habis.
Warga Kota Bandung diimbau waspada terhadap aksi brutal geng motor yang semakin meresahkan. Mereka tidak memilih korban untuk diserang. Saat berpapasan dengan pengendara lain, anggota geng motor kerap menyerang tanpa alasan.
Jika korban melawan, anggota geng motor akan melakukan penganiayaan secara sadis. Bahkan para pelaku sering membawa kabur kendaraan milik korban.
Keberadaan Tim Taktis Prabu Lodaya tidak mengurangi aksi brutal geng motor di Kota Bandung.
Editor: Agus Warsudi