Seratusan Anggota Geng Motor di Bandung Ditangkap Polisi, 1 Perempuan

BANDUNG, iNews.id - Seratusan anggota geng motor ditangkap polisi di Jalan Moch Toha, masuk wilayah hukum Polsek Bandung Kidul, Kota Bandung, Jumat (9/6/2023) malam. Satu dari seratusan anggota geng motor itu perempuan.
Para remaja anggota geng motor dan 60 unit kendaraan yang mereka kendarai digelandang ke Makosatreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, untuk didata dan dimintai keterangan. Sebagian besar anggota geng motor remaja pria berusia antara 15-17 tahun.
Penangkapan itu merupakan komitmen Polrestabes Bandung dalam menekan angka kejahatan jalanan atau street crime, terutama aksi brutal anggota geng motor.
Diketahui, banyak korban berjatuhan akibat kebrutalan anggota geng motor. Selain bentrok antara geng, para pelaku juga kerap menyerang warga yang tidak bersalah.
Saat melakukan aksi brutal, anggota geng motor melengkapi diri dengan senjata tajam, seperti samurai, golok, celurit, parang, dan stik baseball. Keberadaan anggota geng motor tersebut meresahkan masyarakat sehingga harus diberantas habis.
Warga Kota Bandung diimbau waspada terhadap aksi brutal geng motor yang semakin meresahkan. Mereka tidak memilih korban untuk diserang. Saat berpapasan dengan pengendara lain, anggota geng motor kerap menyerang tanpa alasan.
Jika korban melawan, anggota geng motor akan melakukan penganiayaan secara sadis.
Bahkan para pelaku sering membawa kabur kendaraan milik korban.
Keberadaan Tim Taktis Prabu Lodaya tidak mengurangi aksi brutal geng motor di Kota Bandung.
Buktinya, pada Sabtu dan Minggu (11-12/3/2023) lalu, anggota geng motor, Moonraker dan GBR saling serang menggunakan senjata tajam di Jalan Bagusrangin, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Akibatnya, lima warga yang bekerja sebagai karyawan kedai kopi, pemilik kios rokok, dan tukang parkir di kawasan Bagusrangin, Dago, jadi korban salah sasaran.
Lima orang terluka parah akibat sabetan senjata tajam para pelaku. Satu dari lima korban koma selama tiga hari akibat luka parah yang diderita.
Selain di Bagusrangin, Dago, Bandung geng motor juga berulah di Jalan Soekarno-Hatta, depan Apartemen Panoramic. Kemudian, mengeroyok seorang pemuda di kawasan Antapani, Jalan Terusan Jakarta.
Bahkan, geng motor menganiaya prajurit TNI AD Praka DDI dan istrinya IA di Jalan Gegerkalong Hilir, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya mengatakan, aksi brutal geng motor masih meresahkan di Kota Bandung.
Namun, kata Kasatreskrim, warga Kota Bandung tidak perlu takut berlebihan. "Imbauan untuk masyarakat kota Bandung silakan menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun tetap hati-hati dan waspada," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, Selasa (6/6/2023).
AKBP Agah Sonjaya menyatakan, polisi akan menindak tegas, menegakkan hukum kepada siapa pun, termasuk anggota geng motor, yang melakukan kejahatan.
"Kami peringatkan, anak muda yang terafiliasi kelompok bermotor (geng motor) segera hentikan karena polres dari berbagai satuan, fokus memberantas berandalan. Tidak ada toleransi dan proses hukum akan ditegakkan," ujarnya.
Polisi, tutur Kasatreskrim, siap melakukan tindakan represif, tegas dan terukur kepada pelaku kejahatan, termasuk anggota geng motor yang
meresahkan dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat serta petugas.
"Kalau sudah membahayakan jiwa orang lain (masyarakat) dan petugas, kami akan melakukan tindakan tegas terukur (tempat di tempat)," tutur Kasatreskrim.
Editor: Agus Warsudi