Anak Asuh Tunggangi Maung Bodas Siliwangi, Dedi Mulyadi Beri Nasihat Ini
SUBANG, iNews.id - Egi (10), anak asuh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menunggangi patung maung bodas (harimau putih) Siliwangi di kolam depan rumahnya di Lembur Pakuan Subang. Kang Dedi pun memberi Egi banyak nasihat tentang filosofi maung Siliwangi.
Diketahui Egi, sebelumnya viral menjadi korban bullying atau perundungan di Bogor. Dia diangkat menjadi anak asuh Kang Dedi. Egi masuk ke Pesantren Cireok bersama anak asuh Kang Dedi lainnya.
Namun Egi tak betah tinggal di pesantren. Dia memilih pindah sekolah ke rumah Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan. Di sini Egi senang lantaran di sekitar Lembur Pakuan terdapat lahan bermain, pertanian, dan peternakan luas cocok dengan karakternya yang hiperaktif.
Belum lama ini Egi naik ke patung maung bodas siliwangi di kolam air mancur depan rumah Dedi. Temannya yang melihat langsung melaporkan hal itu ke Dedi. “Pak, itu Egi naik ke maung,” kata Hakim yang juga anak asuh Dedi.
“Si Egi naik maung, maung siliwangi dinaikin sama si Egi? Gak boleh atuh. Maung siliwangi itu simbol, lambang kehormatan orang Sunda. Mitos Prabu Siliwangi. Sama si Egi dinaikin, kawalat itu,” kata Kang Dedi dalam rilis yang diterima iNews.id.
Kang Dedi pun meminta Hakim untuk memanggil Egi. Setelah sekian lama enggan turun dari patung maung, Egi pun akhirnya menemui Dedi Mulyadi yang sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi DSA.
Setelah berada di hadapannya, Kang Dedi lantas menasihati Egi. Menurut Kang Dedi, maung atau harimau merupakan lambang kehormatan masyarakat Sunda. Bahkan Kodam III/Siliwangi menggunakan identitas Maung Siliwangi.
“Kamu teh bangorna kaleuleuwihan (nakalnya keterlaluan). Kamu teh kan didikan Dedi Mulyadi. Harus menghormati simbol-simbol Sunda. Harimau, maung, harus dihormati. Bukan hanya sebagai simbol Sunda, tapi kalau maung dihormati alamnya harus dihormati. Karena hutan tidak mungkin hidup kalau tidak ada harimaunya, maungnya. Harus dihormati,” ujarnya.
Bahkan Dedi pun menyamakan kelakuan Egi dengan oknum ormas yang menaiki patung Maung Lodaya di Mapolda Jabar beberapa waktu lalu. “Kamu teh ngikutin senior-senior kamu yang di Bandung? Ah kamu mah cocok ngikutin senior yang di Bandung,” tutur Kang Dedi.
Sebagai pembelajaran, Egi pun mendapat hukuman. Dedi yang terkenal iseng memberikan hukuman Egi kembali pulang ke Bogor.
Sontak saja hal itu langsung ditolak Egi. “Mbung (tidak mau) pulang, Pak. Mbung (tidak mau) pulang ka Bogor, ampun,” kata Egi.
Akhirnya Dedi memberi hukuman sesuai kebiasan Egi yang sering berenang di kolam air mancur tempat patung maung tersebut berdiri.
“Kamu tetap harus dihukum biar tidak sembarangan orang bisa bersikap tidak tepat di tempat ini. Kamu hukumannya ngamandian maung (memandikan harimau) sampai bersih. Pilih pulang ke Bogor atau ngamandian maung?,” tanya Dedi.
“Ngamandian maung, Pak, daripada balik (pulang),” jawab Egi.
Tak hanya Egi, pegawai bernama Mang Kusnadi pun kena marah Dedi. Ia menilai Mang Kusnadi sebagai orang yang dituakan di rumah Lembur Pakuan harus bisa membina dan menjaga Egi. Terlebih Egi adalah anak spesial yang perlu pengawasan ekstra.
“Mang Kusnadi kan sudah dituakan oleh saya di sini. Mang Kusnadi tugasnya membina, masa anak naik maung siliwangi sama Mang Kusnadi dibiarkan. Fokus. Kan orang yang dituakan di sini jadi pembinanya Egi. Ini kehormatan Lembur Pakuan, maung siliwangi,” ujar Kang Dedi.
Sama seperti Egi, Kang Dedi Mulyadi pun memberikan hukuman untuk Mang Kusnadi untuk membersihkan patung maung beserta kolam air mancur.
Editor: Agus Warsudi