Alih Fungsi Lahan Marak, Pemkot Cimahi Sulit Penuhi Target RTH 20 Persen
CIMAHI, iNews.id - Pemkot Cimahi mengaku kesulitan mewujudkan target Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 20 persen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penyebabnya karena alih fungsi lahan menjadi permukiman marak sehingga ruang hijau menjadi berkurang.
Sementara mengacu kepada ketentuan seharusnya kota/kabupaten memiliki RTH minimal sebesar 30 persen dari luas wilayah.
"Kita cukup kesulitan untuk memenuhi RTH 20 persen, salah satunya karena pertambahan penduduk yang berimbas kepada kebutuhan permukiman yang tinggi. Sehingga alih fungsi lahan menjadi marak," kata Kabid Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Dyah Ajuni Lukitosari, Rabu (17/2/2021).
Data di DLH jumlah RTH eksisiting di Kota Cimahi hanya sekitar 14 hektare (Ha), dari total sekitar 40 kilometer lebih luas wilayah Kota Cimahi. RTH itu terdiri dari taman, hutan kota, permakaman dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) perumahan.
Guna mencapai RTH yang disyaratkan, pihaknya akan berusaha mempercepat penyerahan PSU perumahan dari depelover. Melanjutkan penanaman pohon di aset lahan milik pemerintah. Untuk tahun ini ditargetkan bisa melakukan penanaman hingga 5.000 bibit pohon untuk menambah luasan RTH.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, Huzein Racmhadi mengakui, saat ini RTH di Kota Cimahi masih minim bahkan jauh dari yang disyaratkan dalam undang-undang. Berdasarkan ketentuan kota/kabupaten memiliki luas minimal RTH 30 persen, terdiri dari 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.
Menurutnya, RTH yang tersisa kebanyakan berada di wilayah Cipageran dan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara. Kemudian di sepanjang aliran sungai dari wilayah Utara, tengah hingga selatan Kota Cimahi. Semenjak jadi Kota Administratif pada 2001 wilayah Cimahi lebih didominasi oleh hunian, area militer, perkantoran dan kawasan perniagaan.
"Yang paling menonjol dari alih fungsi lahan sekarang ini adalah adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan perumahan di Kampung Adat Cireundeu," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi