AIBI Nilai Puluhan Inkubator Bisnis di Perguruan Tinggi Belum Maksimal, Ini Penyebabnya

BANDUNG, iNews.id - Saat ini terdapat sekitar 70 hingga 80 inkubator bisnis di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Sayangnya, inkubator bisnis tersebut belum maksimal, baik kepada startup atau lingkungan sekitarnya.
Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) Asril Fitri Syamas mengatakan, banyak persoalan yang menyebabkan inkubator bisnis belum memberi dampak maksimal.
Apalagi, mayoritas inkubator bisnis saat ini masih bersifat nonprofit. Oleh karena itu, harus dibangun budaya inkubator bisnis yang baik dan perlu regulasi dari pemerintah.
"Contoh di China, pemerintahnya mempunyai peran penting dalam pembinaan start-up melalui inkubator. Yang difokuskan oleh inkubator adalah pengelolaan risiko kegagalan dari start-up. Seperti dukungan dan pengalaman kurang, masalah permodalan, akses pasar, dan teknologi," kata Asril.
Menurut dia, inkubator bisnis merupakan proses pembinaan, pendampingan, mentoring, coaching, dan pengembangan start-up. Namun untuk memperoleh itu semua, perlu dukungan infrastruktur, seperti kantor dan ruang kerja tenant, internet, ruang rapat, ruang pelatihan, dan lainnya.
"Jika inkubator tidak memiliki kapasitas mentoring dan coaching kuat, maka start-up, sebagai bayi yang dirawat, akan memiliki risiko tinggi untuk gagal dan kecil kemungkinan untuk sukses. Apalagi, proses pendampingan, mentoring, dan coaching ini hampir menempati 60 persen dari keberhasilan proses inkubasi," ujar dia.
Karena, tutur Asril, keberadaan management tools bagi para start-up di masa pandemi ini sangat penting karena memang aktivitas harus dilakukan secara virtual. Salah satu solusi adalah Digital Incubator Playbook yang diharapkan dapat memenuhi harapan pemerintah dalam pengelolaan inkubator bisnis.
Diberitakan sebelumnya, Mikti baru saja meluncurkan Digital Incubator Playbook. Buku yang diluncurkan seacara resmi oleh Menristek RI Bambang Brojonegoro ini, akan diberikan secara gratis kepada para inkubator bisnis. Buku ini terdiri atas 6 Bab dan 221 halaman. Buku dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke [email protected].
Ketua Umum Mikti Joddy Hernandy mengatakan, Digital Incubator Playbook merupakan buku yang berisi panduan bagi inkubator bisnis digital di Indonesia.
Buku berisi panduan merancang, mengelola, hingga mengevaluasi seluruh proses bisnis dalam inkubator. Buku ini merupakan ekstraksi pengetahuan dan pengalaman pengelolaan inkubator bisnis digital Mikti yang dilengkapi dengan perspektif dari berbagai pihak lainnya
"Buku ini diharapkan dapat menjadi pengatahuan dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yang akan menyelenggarakan program inkubasi di bidang digital. Dengan demikian, dapat memunculkan start-up berkualitas, bahkan unicorn," kata Menristek Bambang Brojonegoro.
Editor: Agus Warsudi