get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Anak di Sumbar Dirawat karena Gagal Ginjal Akut, 1 Cuci Darah

Ahli Farmasi Unpad Sebut Senyawa Obat Ini Penyebab Gangguan Ginjal Akut Anak

Kamis, 20 Oktober 2022 - 15:29:00 WIB
Ahli Farmasi Unpad Sebut Senyawa Obat Ini Penyebab Gangguan Ginjal Akut Anak
Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof Muchtaridi. (FOTO: ISTIMEWA/KANAL MEDIA UNPAD)

BANDUNG, iNews.id - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Muchtaridi menyebut kandungan senyawa dalam obat parasetamol menyebabkan gangguan ginjal akut. Di Gambia, puluhan anak meninggal akibat gangguan ginjal akut ini diduga karena senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol. 

Prof Muchtaridi mengatakan, senyawa dietilen glikol dan etilen glikol merupakan pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan dalam obat. Kelarutan dan rasa manis dalam obat itu kerap disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol. 

“Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim,” kata Prof Muchtaridi dari Kanal Media Unpad, Kamis (20/10/2022). 

Ketika masuk ke tubuh, senyawa dietilen glikol dan etilen glikol, mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid. Kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat. 

"Selanjutnya, membentuk lagi menjadi asam oksalat. Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal," ujar Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad.

Asam oksalat, tutur Muchtaridi, jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum. “Asam oksalat kelarutannya kecil. Kalau ketemu kalsium akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ. Seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” tuturnya. 

Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan parah. Tidak hanya memapa ginjal, efeknya juga bisa ke jantung dan memicu kematian yang cepat. 

“Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia,” ucap Prof Muchtaridi.

Karena efek samping yang berbahaya, ujar Muchtaridi, dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya telah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938. 

Namun, pada 1998, India mencatat ada kasus sedikitnya 150 anak meninggal dengan penyakit yang sama, gangguan ginjal akut, dalam lima tahun terakhir. 

Setelah diinvestigasi, 26 kasus dinyatakan positif karena dietilen glikol yang terkandung dalam obat flu. Oknum produsen farmasi “nakal” masih menggunakan dua senyawa ini karena mudah diproduksi dan murah dibandingkan pelarut-pelarut lain. 

Namun, terkait kasus di Indonesia, ujar Prof Muchtaridi, kematian akibat gagal ginjal akut, masih perlu ditelusuri lebih lanjut. Apakah akibat dua senyawa tersebut atau bukan. Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini menyatakan, obat yang menyebabkan kematian di Gambia tidak terdaftar di Indonesia. 

Meski demikian, ujar Muchtaridi, parasetamol merupakan analgesik paling aman untuk demam. “Ada analgesik lain, contohnya ibuprofen. Ketika demam tinggi dan terindikasi demam berdarah di mana sel darah terganggu, minum ibuprofen justru akan memperparah. Yang paling aman parasetamol,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang ingin menghindari penggunaan parasetamol sirup, menyarankan untuk mengonsumsi parasetamol berbentuk tablet. Selain itu, penggunaan puyer dinilai lebih manjur untuk dikonsumsi anak-anak.

“Kalau anak-anak susah makan puyer, bisa dicampur dengan air yang bisa diperoleh di apotek. Itu kalau masih takut akan parasetamol sirup,” tutur Prof Muchtaridi. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut