get app
inews
Aa Text
Read Next : 7.600 Pelaku Pariwisata di Kota Bandung Terdampak Pandemi Covid-19

798 Usaha Pariwisata di Jawa Barat Bersertifikat CHSE, Siap Sambut Wisatawan Lokal

Rabu, 21 April 2021 - 20:20:00 WIB
798 Usaha Pariwisata di Jawa Barat Bersertifikat CHSE, Siap Sambut Wisatawan Lokal
Objek wisata di Lembang, KBB, Jawa Barat. (Foto/Dok.SINDOnews)

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jawa Barat memastikan, ratusan usaha pariwisata di Jabar telah mengantongi sertifikat CHSE merupakan prasyarat yang harus dimiliki setiap usaha pariwisata untuk menyambut wisatawan di tengah pandemi Covid-19. Dengan sertifikat itu, usaha pariwisata di Jabar siap menyambut wisatawan lokal dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar Dedi Taufik mengatakan, CHSE merupakan kependekan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).

Ratusan usaha pariwisata di Jabar yang telah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut, yakni 491 hotel, 321 restoran dan rumah makan, dan 32 objek wisata.

"Selain itu, 44 usaha pariwisata lainnya yang terdiri dari pondok wisata, MICE, tempat cenderamata, arung jeram, golf, jasa transportasi, dan wisata selam. Sehingga, totalnya mencapai 798 usaha pariwisata," kata Dedi di Bandung, Rabu (21/4/2021).

Selain sertifikat CHSE, Dedi juga memastikan bahwa pengetesan Covid-19 dengan metode rapid antigen akan diberlakukan di sejumlah tempat wisata. Menurutnya, langkah tersebut akan sangat efektif untuk menekan potensi penularan Covid-19.

lKita pasti akan lakukan sampling ya, tidak mungkin seluruhnya. Ya tunggu saja aturannya seperti apa, tunggu kebijakan pemerintah pusat," ujar Kadisparbud Jabar.

Dedi menuturkan bahwa filosofi berwisata di tengah pandemi jauh berbeda dengan tradisi mudik yang kini dilarang pemerintah. Meski begitu, kata Dedi, kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 harus tetap dijaga.

"Filosofi mudik itu ke kampung halaman, kalau piknik ini agak beda. Kaya orang Bandung mau piknik ke Lembang, ini kan beda kategori mudik dengan piknik. Kesiapan atau kewaspadaan harus kita jaga," tutur Dedi.

Diketahui, pemerintah pusat melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, meskipun mudik dilarang, tetapi wisata lokal tetap diperbolehkan dibuka dengan catatan menerapkan prokes yang ketat. Kebijakan itu diputuskan agar nadi perekonomian masyarakat tetap berdenyut.

Muhadjir mengatakan, pergerakan sebelum dan pada waktu Lebaran masih dibolehkan. Itu sebabnya, wisata-wisata lokal dinilai masih dimungkinkan untuk dibuka dengan penerapan prokes secara ketat. 

"Kemarin kan sudah mulai ada yang protes, wah mudik dilarang tapi wisata dibolehkan. Iya sebetulnya wisatanya itu dalam rangka Lebaran gitu ya. Jadi, bukan wisata tadi itu wisata dengan destinasi yang jauh tadi itu. Ya kalau orang sudah tidak boleh pergi ke mana-mana ya dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat-tempat liburan, tapi dengan kepatuhan yang terkendali," tutur Muhajdir, Selasa (20/4/2021).

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut