598 Ruang Kelas SD di KBB Rusak, Butuh Rp54 Miliar untuk Perbaikan
BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 598 ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), rusak. Untuk memperbaiki seluruh ruang kelas rusak tersebut, butuh dana Rp54 miliar.
Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) KBB hanya memiliki dana Rp11 miliar untuk melakukan perbaikan atau hanya cukup untuk memperbaiki seluruh ruang kelas yang rusak. Perbaikan juga dilakukan dengan skala prioritas hanya untuk ruang kelas yang rusak parah.
Akibat banyak ruang kelas rusak, banyak yang sudah tidak dipakai karena membahayakan keselamatan siswa. Terutama plafon, atap, dan dinding yang lapuk
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), total ada 598 ruang kelas SD di KBB yang rusak. Perinciannya, 411 rusak ringan, 170 rusak sedang, dan 17 rusak berat.
"Ruang kelas yang kondisinya sudah dianggap membahayakan, tidak kami gunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Total ada 598 ruang kelas SD yang rusak," kata Kepala Bidang SD Disdik KBB Dadang A Supardan, Jumat (2/8/2022).
Dadang A Supardan menyatakan, di KBB terdapat 5.110 ruang kelas SD. Sebanyak 4.512 ruang kelas dalam kondisi baik. Sedangkan untuk memperbaiki seluruh ruang kelas, baik yang rusak berat maupun sedang, butuh anggaran besar.
Karena itu, Disdik KBB coba mencari bantuan anggaran ke provinsi dan pemerintah pusat. Untuk memperbaiki ruang kelas rusak, paling sedikit butuh dana Rp54 miliar.
Sedangkan dana dari APBN dan APBD yang dialokasikan untuk rehabilitasi ruang kelas hanya Rp11 miliar. Jumlah itu tidak dapat digunakan untuk memperbaiki seluruh kelas rusak. "Perbaikan ruang kelas itu tidak bisa sekaligus, tapi berdasarkan skala prioritas dengan melihat tingkat kerusakannya," ujar Dadan A Supardan.
Kabid SD Disdik KBB menyontohkan, perbaikan ruang kelas itu seperti memperbaiki jalan. Ketika yang satu selesai diperbaiki, muncul ruang kelas baru yang rusak. Bisa saja rusaknya karena bencana, seperti banjir, longsor, angin kencang, atau karena memang bangunan sudah tua.
"Banyak ruang kelas rusak karena faktor usia bangunan yang sudah cukup lama. Kusen-kusennya sudah keropos, dindingnya banyak yang sudah terkelupas, dan atapnya juga sudah lapuk," tutur Kabid SD Disdik KBB.
Editor: Agus Warsudi