5 Tahun Kepemimpinan Ridwan Kamil, Kota di Jabar Disolek hingga Kampung Ditata
BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tak terasa segera mengakhiri masa kepemimpinannya. Selama 5 tahun sudah pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum membangun Tanah Pasundan dengan tagline Jabar Juara.
Berbagai program yang dicanangkan Ridwan Kamil kini sudah terlihat hasilnya. Tampak kabupaten/kota ada buah tangan hasil sentuhan orang nomor satu di Jabar ini, hingga kampung pun tak luput dari perhatian.
Seperti program jalan mulus (Jamu), pada Agustus 2023 ini akan tuntas 100 persen. Banyak warga yang telah merasakan manfaat dari Jamu.
Kang Emil, sapaan akrabnya, menganggarkan 69 paket perbaikan jalan di akhir masa jabatannya yang habis 5 September 2023. Dari puluhan paket tersebut, ada 354,586 Km jalan yang diperbaiki. Selama 2019-2023 program ini juga sudah memantapkan 762,85 kilometer jalan.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar per 6 Agustus 2023, progres perbaikan Jamu pada 2023 sudah menyelesaikan 68 paket pengerjaan. Hanya tersisa 1 paket dengan panjang kurang dari 1 Km yang belum terealisasi.
"Hanya tersisa satu lokasi di Cileungsi (Kabupaten Bogor)," kata Kabid Pemeliharaan dan Pembangunan pada DBMPR Jabar, Iwan Suwanagiri saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XII bertajuk "Infrastruktur Juara Demi Kebermanfaatan Warga" di Mercure Hotel, Kota Bandung, Selasa (8/8/2023).
Kemudian, kondisi kemantapan jalan di Jabar hingga 2022 juga menunjukkan progres yang cukup menggembirakan. Di mana jalan nasional yang panjangnya 1.782,65 km, kemantapan jalannya mencapai 97,64 persen.
"Jalan provinsi memiliki panjang 2.362,183 km. Kemantapan jalannya sampai 2022 sekitar 82,79 persen," ujar Iwan.
Sementara untuk jalan kabupaten/kota di Jabar, imbuh Iwan, panjangnya sekitar 24.302,15 km. Kemantapan jalan kabupaten/kota di Jabar mencapai 80,96 persen.
Selain pemantapan jalan dan jembatan, di era Kang Emil sebanyak 18 ruas jalan tol beroperasi, terbaru adalah Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) dan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) seksi II Cikedung-Cibadak.
Selain memastikan kemantapan jalan yang menjadi kebutuhan reguler masyarakat. Pemprov Jabar pun tengah merancang pembangunan Jalur Tengah Selatan yang membentang dari Sukabumi sampai Pangandaran. Jalur Tengah Selatan ini berada di tengah antara jalur tengah dan jalur pantai selatan Jabar yang selama ini sudah eksisting.
Sejauh ini, Pemprov Jabar telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan Jalur Tengah Selatan Jabar. Bertahap, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan untuk pembebasan lahan untuk jalan sepanjang 375 kilometer tersebut.
Di sisi lain, Kang Emil pun telah berhasil merevitalisasi belasan situ di Jabar. Tujuannya tak muluk-muluk, Kang Emil ingin indeks kebahagiaan dan ekonomi warga terus meningkat.
Data Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar, tercatat ada 14 situ yang sudah dirampungkan Ridwan Kamil hingga 2023. Adapun 14 situ itu di antaranya Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat (2021), Situ Wangi, Ciamis (2021), Situ Gede, Kota Bogor (2022), Situ Rawakalong, Kota Depok (2022), Situ Gede, Kota Tasikmalaya (2022), Kalimalang, Kota Bekasi (2021).
Selanjutnya, Waduk Darma, Kabupaten Kuningan (2022), Situ Salam, Kabupaten Bogor (2022), Situ Kabantenan, Kabupaten Bogor (2022), Situ Kemang, Kabupaten Bogor (2022), Situ Taman, Kabupaten Bogor (2023), Situ Kandangsapi, Kabupaten Bogor (2023), Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis (2023) dan Situ Jatijajar, Kota Depok (2023).
"Revitalisasi situ, itu proyek strategisnya Jabar. Ini sangat erat dengan peningkatan ekonomi dan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Jabar," kata Kabid Konstruksi Dinas SDA Jabar, Bambang Sumantri.
Bambang menuturkan, revitalisasi situ akan dirasakan manfaatnya setelah selesai ditata. Selain ekonomi warga sekitar yang ikut terdongkrak, masyarakat pun senang ketika bisa menikmati situ.
"Penataan situ berdampak pada indeks kebahagiaan masyarakat yang meningkat," ujarnya.
Kemudian, Pemprov Jabar pun memberikan perhatian terhadap irigasi. Optimasi pembangunan irigasi untuk menunjang berbagai sektor dilakukan Pemprov Jabar, mulai dari pemenuhan kebutuhan air, pertanian hingga perekonomian.
Rehabilitasi jaringan irigasi yang dilakukan dibagi dalam dua tahap yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada 2019-2022 terdapat 7 irigasi yang jaringan irigasinya dimaksimalkan oleh Pemprov Jabar
Tujuh irigasi itu antara lain Daerah Irigasi (DI) Cimulu, Kota Tasikmalaya, DI Cipanas 1, Kabupaten Indramayu, DI Cikeruh, Kabupaten Majalengka, DI Cikamangi Kabupaten Majalengka, DI Cijangkelok Kabupaten Kuningan, DI Padawaras Kabupaten Tasikmalaya dan DI Cibanjaran, Kabupaten Tasikmalaya.
Sedangkan 7 DI yang direhabilitasi pada 2022-2023 adalah DI Sususkan Gede Kabupaten Cianjur, DI Cikarang-Nguwulung Kabupaten Sukabumi, DI Cipalebuh Kabupaten Garut, DI Biuk Kabupaten Tasikmalaya, DI Merjan Kabupaten Pangandaran, DI Lame Kabupaten Kuningan dan DI Cigasong Kabupaten Majalengka.
Soal menata kota dan menjaga kampung, ini juga dilakukan oleh Kang Emil. Pemugaran alun-alun tiap kabupaten/kota di Jabar merupakan wujud realisasi dari visi Jabar Juara era Gubernur Ridwan Kamil.
Data dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar membuktikan, tercatat ada 27 alun-alun kabupaten/kota yang disulap oleh Kang Emil. Penataan alun-alun tersebut tersebar di 15 kabupaten dan 6 kota.
"Alun-alun sampai saat ini total 27 sudah dibangun dan sedang dibangun dari 2020-2023," kata Kabid Kawasan Permukiman pada Disperkim Jabar, Tri Budi Hendryanto.
Budi menjelaskan, revitalisasi alun-alun itu merupakan bagian dari visi misi Gubernur Jabar 2018-2023. Tujuannya tak lain menjadikan alun-alun ini sebagai sebuah ruang warga untuk mencerminkan kekayaan dan perkembangan budaya kabupaten/kota itu sendiri.
Budi mengungkapkan, Kang Emil juga berusaha melanjutkan program Gubernur Jabar sebelumnya terkait perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu). Total perbaikan rutilahu sejak 2018 hingga 2023 ini mencapai 105.549 unit yang tersebar di 3.764 desa/kelurahan di Jabar.
"Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp1,8 triliun," ujarnya.
Budi mengakui, program ini menjaga kesinambungan dari zaman kepemimpinan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Ketika itu mereka ingin menyelesaikan perbaikan rutilahu hingga 100.000 unit. Sehingga Kang Emil menargetkan dan menyelesaikannya sampai 105.000 unit lebih.
"Tidak ada perbedaan. Harapannya di masa Ridwan Kamil, target yang sudah dicanangkan pemimpin sebelumnga bisa terpenuhi," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi