5 Perusahaan Sepakat Teken MoU Poyek IWF, Kebijakan Strategis Kementerian BUMN

PURWAKARTA, iNews.id - Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) proyek Indonesia Water Fund (IWF). Peluncuran proyek tersebut menjadi salah satu bagian dalam kegiatan State Owned Enterprises road to G-20 di Nusa Dua, Bali pada 17-18 Oktober 2022.
Proyek IWF merupakan kegiatan strategis ini menjadi kebijakan dari Kementerian BUMN yang didukung oleh BUMN.
Penandatanganan MoU setelah kelima BUMN bersepakat, yakni PT Danareksa (Persero), Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, PT Nindya Karya dan PT Indra Karya.
MOU ini di tandatangani langsung oleh Direktur Utama Jasa Tirta II Imam Santoso dan disaksikan lngsung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan turut hadir pula Direktur Operasi & Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Tirta II Dikdik Permadi Yoffana.
Direktur Utama Jasa Tirta II Imam Santoso, menyatakan, dalam kerangka IWF, perusahaannya sebagai BUMN pengelola sumber daya air, memiliki beberapa peran strategis di antaranya pengembangan baik existing maupun pengembangan dan pengelolaan SPAM sesuai dengan kewenangannya sebagai BUMN penyelenggara SPAM, inisiator dan atau pemilik proyek potensial atau pipeline untuk target investasi IWF (project owner).
"Selain itu penyedia data-data termasuk namun tidak terbatas pada data lahan maupun data lainnya yang diperlukan untuk penyusunan dan penyeleksian pipeline, pemenuhan perizinan termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait, serta memberi masukan teknis terkait aspek pengelolaan air bersih. Sehubungan dengan rencana pembentukan IWF, termasuk pemilihan calon mitra serta penyampaian informasi terkait ke calon mitra atau investor," ujar dia, Rabu (19/10/2022).
Bersama dengan mitra strategis terpilih, Jasa Tirta II akan memberi dukungan teknis terkait pengelolaan proyek portfolio investasi IWF. IWF sendiri berupaya untuk menciptakan sinergi sesuai dengan kompetensi, keahlian dan bidang bisnis yang dimiliki oleh BUMN yang terlibat.
Editor: Asep Supiandi