get app
inews
Aa Text
Read Next : Lestarikan Pencak Silat Warisan Leluhur, SDG Gelar Beji Melek Budaya Depok

5 Fakta Katerina Angelia Kebal Sayatan Golok, Nomor 4 Tanpa Jimat

Jumat, 03 Maret 2023 - 18:55:00 WIB
5 Fakta Katerina Angelia Kebal Sayatan Golok, Nomor 4 Tanpa Jimat
Katerina Angelina menunjukkan kebolehannya kebal terhadap senjata tajam jenis golok di acara Malam Penganugerahan Wanoja Desa 2023, Senin (27/2/2023) malam lalu.

GARUT, iNews.id - Sebuah video rekaman seorang gadis bernama Katerina Angelia melakukan atraksi kebal dari sayatan golok di atas panggung menjadi perhatian warganet. Video aksi berbahaya menyayat beberapa bagian anggota tubuh menggunakan sebilah golok tersebut diunggah akun TikTok @Garutpedia. 

Untuk diketahui, atraksi kesenian tradisional itu dilakukan pada Malam Penganugrahan Wanoja Desa, yang menjadi final dari acara Pasanggiri Wanoja Desa 2023, Senin (27/2/2023) lalu. Dalam video yang diunggah, Katerina Angelia yang berpakaian pangsi dan ikat kepala itu sangat luwes menyayat-nyayat lehernya dengan menggunakan golok. 

Adegan ini dia lakukan berulang kali tanpa melukai tubuhnya. Maju ke bibir panggung, perempuan berusia 20 tahun ini lantas berjongkok sambil mengerat lidahnya. 
 
Di detik berikutnya, Katerina Angelia melakukan aksi yang tak kalah ekstrem. Dengan merentangkan tangan kirinya sembari memegang wortel, secara lihai ia lantas mencincang habis sayuran itu.

Berikut 5 fakta Katerina Angelia saat atraksi kebal senjata tajam. 

1. Satu-satunya Perempuan di Desa Banjarsari yang Mempelajari Debus

Katerina Angelia merupakan satu-satunya perempuan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, yang mempelajari debus, kesenian tradisional yang menampilkan kekebalan tubuh dari senjata tajam. Kesenian ini ia pelajari sejak dua tahun yang lalu dari pamannya. 

"(Debus) belajar dari paman, adiknya ayah. Baru dua tahun belajar sama beliau," tutur Katerina Angelia, Jumat (3/3/2023). 

Perkenalannya dengan debus diawali dari kebiasaan Katerina Angelia berlatih seni pencak silat. Kesenian bela diri tradisional ini setidaknya telah dia mulai sejak kecil. 

"Kalau silat memang sejak kecil sudah sering latihan, karena kebetulan keluarga dari jalur ayah secara turun temurun mempelajari pencak silat. Nah karena paman ternyata bisa juga debus, kebal dari senjata tajam, saya tertarik untuk mempelajarinya," ujarnya. 

2. Berkuliah di STH Garut

Katerina Angelia merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Dia tercatat sebagai mahasiswi semester VI di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Garut. 

"Masih kuliah semester VI. Kalau lulus nanti, saya bercita-cita ingin menjadi notaris," ujarnya. 

Mengambil pendidikan tinggi hukum merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuknya, termasuk sang ibu. Pasalnya, keluarga dari jalur ibu, rata-rata memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan di bidang hukum. 

"Teman-teman hingga dosen di kampus tidak tahu jika saya mempelajari debus. Lagipula, tidak ada hubungannya jika saya melakukan penampilan kebal terhadap senjata di kampus," katanya. 

3. Anak Kepala Desa Banjarsari 2 Periode

Di luar kampus, sehari-hari Katerina Angelia memiliki kesibukan di Pemerintah Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong. 

"Hanya bantu-bantu kakak di desa, kebetulan kakak yang ketiga adalah Kepala Desa Banjarsari," katanya. 

Selain kakaknya, ayah Katerina Angelia rupanya pernah memimpin Desa Banjarsari selama dua periode, yakni di periode tahun 1998 dan periode tahun 2017. Kesenian debus yang ia pelajari selama ini hanya ditampilkan di tingkat desanya saja. 

"Waktu sering bantu-bantu di desa, kakak bilang agar saya ikut acara Pasanggiri Wanoja Desa. Akhirnya saya ikut dan menampilkan atraksi debus di sana," ujarnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut