400 Petugas Dikerahkan Pantau Air Sungai Citarum selama Musim Hujan
BANDUNG, iNews.id - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengerahkan 400 petugas pemantau kondisi air Sungai Citarum serta kolam retensi dan bendungan-bendungan di sekitar daerah aliran sungai tersebut selama musim hujan. Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana da mencegah banjir.
"Ratusan petugas disiagakan karena itu (Sungai Citarum) kan wilayahnya di 14 kabupaten dan kota, dari mulai hulu di Bandung sampai ke Purwakarta hingga Bekasi," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari, Rabu (5/10/2022).
Ratusan petugas itu, ujar Bastari, memantau tinggi muka air sungai dan memastikan kolam retensi serta bendungan bisa menampung air yang mengalir dari hulu Sungai Citarum sehingga tidak sampai meluap dan menimbulkan banjir.
"Kami juga memantau tanggul-tanggul, sungai-sungai. Kami lihat kondisi mana yang kritis. Meski kami belum bisa melakukan perbaikan semuanya, paling tidak lokasi kritis bisa kami antisipasi," ujar Bastari.
BBWS Citarum, tutur dia, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, hingga dinas pekerjaan umum dalam mengerahkan sumber daya dan sarana-prasarana pendukung untuk mencegah dan menanggulangi banjir selama musim penghujan.
Selain itu, banjir yang terjadi di wilayah Bandung selatan belakangan tidak separah beberapa tahun sebelumnya. Belakangan banjir lebih cepat surut, bisa surut dalam hitungan jam.
Karena itu, tutur Bastari, penting pemahaman warga mengenai mitigasi dalam upaya penanggulangan bencana. "Masyarakat harus sadar kalau tinggal di daerah banjir paling tidak bisa menyelamatkan barang-barang, jangan sampai banjir menimbulkan korban, baik harta, benda, maupun jiwa," tutur Kepala BBWS Citarum.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Bambang Imanudin mengatakan, 900 bencana terjadi di wilayah Jawa Barat selama Januari hingga September 2022.
Bencana yang terjadi selama kurun itu kebanyakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. "Mari sama-sama berwaspada. Hujan adalah berkah buat kita, mari bersama-sama kelola dengan baik," kata Bambang.
Editor: Agus Warsudi