4 Warga Kota Tasikmalaya Meninggal akibat DBD, Kadinkes: Ini Bisa Jadi KLB
TASIKMALAYA, iNews.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya mengkhawatirkan. Empat warga Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti itu.
Pada Januari 2022, total kasus DBD sebanyak 209 orang. Dua dari empat orang yang meninggal dunia akibat DBD adalah anak-anak sekolah dasar (SD).
Sementara, saat ini masih terdapat 18 pasien DBD menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Tasikmalaya. Untuk menekan angka kasus DBD, warga mulai melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan tempat tinggal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengatakan, setiap tahun, kasus DBD di Kota Tasikmalaya cukup tinggi. Tahun ini pun mengalami peninggkatan, sehingga harus menjadi perhatian masyarakat.
"Hingga saat ini, data yang masuk dan tercatat di Dinkes Kota Tasikmalaya sebanyak 209 orang terjangkit DBD. Angka kematian akibat DBD di Kota Tasikmalaha ada empat orang," kata Kadinkes Tasikmalaya.
Tiga dari empat orang yang meninggal itu, ujar dr Uus Supangat, sudah terkonfirmasi positif terjangkit DBD. Sedangkan satu lagi masih dilakukan investigasi dan pelacakan oleh petugas untuk memastikannya, walaupun dugaan kuat juga terjangkit DBD.
"Dari empat orang yang meninggal dua di antaranya anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar," ujar dr Uus Supangat dikutip dari TasikmalayaiNews.id.
Sampai saat ini, tutur Kandinkes Kota Tasikmalaya, pasien yang masih dalam perawatan hingga saat ini ada 18 orang, terdiri dari anak-anak dan dewasa. Sisanya sudah diizinkan pulang setelah menjalani perawatan.
"Jika dibandingkan dengan bulan sama pada tahun lalu, jumlah (pasien DBD 209 orang) ini cukup tinggi. Pada 2021 lalu, jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya sekitar 800 kasus dengan angka kematian 21 orang. Sedangkan pada 2020 sebanyak 1.200 kasus," tutur Kadinkes.
Jika kondisinya terus seperti ini, kata dr Uus Supangat, dikhawatirkan kasus DBD akan sulit dibendung dan menjadi kejadian luar biasa (KLB). Karena itu, harus segera dilakukan penanggulangan. Cara terbaik dan efektif dalam menanggulangi DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri oleh warga dengan membersihkan tempat tinggal dan lingkungan, serta melakukan pengasapan.
"Kami mengimbau masyarakat Kota tasikmalaya harus selalu waspada. Selain Covid-19, ada DBD yang saat ini mengancam," ucap dr Uus Supangat.
Berikuti data sebaran 209 kasus DBD di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya per 25 Januari 2022:
1. Kecamatan Mangkubumi 51
2. Kecamatan Kawalu 38
3. Kecamatan Tawang 30
4. Kecamatan Tamansari 17
5. Kecamatan Cipedes 15
6. Kecamatan Cibeureum 14
7. Kecamatan Cihideung 13
8. Kecamatan Bungursari 11
9. Kecamatan Purbaratu 11
10. Kecamatan Indihiang 9
Editor: Agus Warsudi