get app
inews
Aa Text
Read Next : Innalillahi, Lansia Korban Keracunan Makanan di Lembang KBB Meninggal Dunia

35 Bencana Alam Landa KBB pada Awal Tahun akibat Cuaca Ekstrem, Didominasi Longsor

Rabu, 01 Maret 2023 - 16:16:00 WIB
35 Bencana Alam Landa KBB pada Awal Tahun akibat Cuaca Ekstrem, Didominasi Longsor
Bencana alam longsor mendominasi terjadi di KBB dalam dua bulan terakhir akibat cuaca ekstrem hujan dan angin kencang yang hingga kini masih terjadi. (Foto/Dok.BPBD)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 35 bencana alam menerjang Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada awal tahun 2023 akibat cuaca ekstrem. Puluhan bencana alam itu didominasi tanah longsor. 

"Untuk rekap kejadian kebencanaan yang terjadi selama tahun ini, tercatat sudah ada 35 kejadian yang terjadi di KBB. Untuk korban jiwa tidak ada dan hanya menyebabkan kerugian materi," Kepala Pelaksana BPBD KBB Jarot Prasetyo di Ngamprah, Senin (27/2/2023). 

Bencana alam yang banyak terjadi di KBB dalam dua bulan terakhir ini di antaranya, longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, dan pergerakan tanah. 

Dari total 35 kejadian tersebut, menyebabkan 30 rumah rusak berat dan ringan, ada 5 kerusakan fasilitas umum (pasum) dan fasiltas sosial (fasos), sebanyak 110 jiwa terdampak, serta 10 jiwa terancam.

Jarot Prasetyo menyatakan, cuaca ekstrem diprediksi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan yang ditandai dengan hujan deras dan angin kencang. 

Untuk mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, ujar Jarot, masyarakat harus ekstra waspada. "Kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Untuk itu saya mengimbau  masyarakat agar selalu waspada menghadapi cuaca saat ini," ujar Jarot Prasetyo.

Kepala Pelaksana BPBD KBB menuturkan, berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi cuaca di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih didominasi hujan dengan intensitas tinggi. 

Sejumlah wilayah yang rawan longsor menjadi perhatian agar tidak sampai timbul korban jiwa ketika antisipasi dilakukan sejak awal. 

Anggota BPBD KBB siaga selama 24 jam, sehingga ketika ada laporan kejadian bisa langsung ditindaklanjuti. "Termasuk kesiapsiagaan dan stok kebutuhan makanan siap saji atau peralatan lain yang dibutuhkan ketika terjadi bencana," tutur dia.

Jarot Prasetyo mengatakan, bencana alam paling banyak terjadi di wilayah Cisarua, Parongpong, Lembang, Cipatat, dan Cikalongwetan. 

Itu terjadi karena kontur tanah di wilayah tersebut banyak terdapat tebing dengan tanah labil. Selain itu saluran air yang tidak memadai membuat air kerap meluber dan menjadi pemicu longsor. 

"Kami juga berkoordinasi dengan aparat kewilayahan agar melakukan mitigasi kebencanaan dan segera melapor jika ada potensi terjadi bencana," ucap Jarot Prasetyo.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut