3 Pekerja Tertimpa Runtuhan Bangunan Pabrik di Rancaekek Bandung, 1 Tewas
BANDUNG, iNews.id – Insiden tragis menimpa tiga pekerja di sebuah pabrik kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Ketiganya tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang melakukan pekerjaan teknis. Peristiwa ini menyebabkan satu orang meninggal dunia di lokasi, sementara dua lainnya mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat ketiga korban sedang memeriksa dan mengukur bagian bangunan tempat penyimpanan limbah batu bara yang direncanakan akan diperbaiki.
“Ketika para pekerja berada di atas bangunan untuk melakukan pengukuran, tiba-tiba bangunan itu ambruk dan mereka tertimpa puing-puing,” ungkap Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, pada Selasa (20/5/2025).
Korban yang meninggal diketahui bernama Yuki Sutisna (40), yang ditemukan dalam kondisi tertimpa material logam dan bangunan. Sementara dua korban lainnya berhasil diselamatkan namun mengalami luka parah.
Saksi mata menyatakan bahwa sebelumnya tidak terlihat adanya kerusakan mencolok pada bangunan tersebut. Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat kelalaian atau pelanggaran terhadap prosedur keselamatan kerja.
Tim Identifikasi Forensik (INAFIS) Polresta Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Penanganan kasus saat ini berada di bawah Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satuan Reskrim Polresta Bandung.
Kapolresta Bandung menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh, sekaligus menyampaikan rasa duka atas kejadian tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa. Penyelidikan akan difokuskan pada penyebab kejadian serta kemungkinan adanya pelanggaran keselamatan kerja. Hak-hak korban akan kami pastikan terpenuhi,” jelasnya.
Keluarga korban meninggal menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Sementara itu, pihak perusahaan telah memberikan santunan sebesar Rp18 juta kepada keluarga korban meninggal, serta bantuan kepada dua korban luka.
Editor: Kastolani Marzuki