3 Mobil Tabrakan Beruntun di Pangandaran Diduga gegara Ceceran Solar

PANGANDARAN, iNews.id - Tiga kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Pangandaran-Banjar, Jumat (26/11/2021). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun tiga kendaraan mengalami kerusakan cukup parah. 

Tabrakan beruntun tersebut diduga akibat jalan licin akibat tumpahan solar di jalan. Insiden ini pun sempat menjadi perhatian warga setempat.

Baca Juga

Sungai Citarum Meluap, Ratusan Rumah di Bandung Barat Banjir hingga 1 Meter

Ketiga kendaraan yang terlibat, yakni  mobil pikap L300 bernopol R 1874 NP dan Big Carry  B 9941 SAK serta Daihatsu Calya H 9123 SL. 

Menurut keterangan saksi mata, tabrakan beruntun tersebut berawal ketika mobil L300 yang yang di kendarai  Suyoto Hadi Sanyoto, warga Kedungreja, Cilacap, Jateng, datang dari arah Pangandaran menuju Banjar mendadak oleng begitu ban menginjak ceceran solar. 

Baca Juga

Tabrak Pohon di Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Pengendara Motor Tewas di TKP

Kemudian L300 menghantam Daihatsu Calya yang dikemudikan Rendrik Yuda Septiawan asal Mangunjaya, yang datang dari arah berlawanan. Lalu, setelah ditabrak, Daihatsu Calya ini pun dihantam Big Carry dari belakang.

"Tadi memang kendaraan yang terlibat tabrakan yang melaju dari Pangandaran dengan kendaraan lain dari arah berlawanan," kata saksi mata, Iwan Mustopa.

Baca Juga

UMK Bandung 2022 Diusulkan Naik Jadi Rp3,7 Juta, Nunggu Disahkan Gubernur

Pascakecelakaan, petugas kepolisian mendatangi lokasi untuk mengavakuasi ketiga kendaraan yang sudah ringsek. 

"Diduga mobil pikap hilang kendali akibat solar hingga mobil berbalik arah dan berada di jalur lain lalu menabrak kendaraan datang dari arah berlawanan," ujar Kanit Laka Lantas Polsek Kalipucang, Bripka Agus Diksi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya sopir mobil pikap mengalami luka pada bagian kepala akibat benturan dan langsung di larikan ke Puskesmas Kalipucang. Sementara itu ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan langsung di evakuasi dan diamankan di Mapolsek Kalipucang.

Editor: Asep Supiandi