20 Makanan Khas Jawa Barat, Nomor 14 Awalnya Hidangan Rakyat Jelata
BANDUNG, iNews.id - 20 makanan khas Jawa Barat sudah sangat melegenda dan banyak dikenal tidak oleh warga di Tatar Pasundan, melainkan hingga keluar negeri. Tentu saja legendnya makanan khas Jawa Barat dengan cita rasa khas dan unik yang sesuai dengan lidah siapa pun.
Selain itu banyak makanan khas Jawa Barat yang sudah ada sejak zaman dulu. Meski sudah puluhan atau ratusan tahun rasa tidak berubah.
Dengan begitu makanan khas Jawa Barat tidak sekadar hanya untuk pemenuhan kosong, akan tetapi di dalamnya terkandung nilai historis dan filosofis yang selalu melekat dalam setiap cita rasa.

Makanan khas Jawa Barat yang pertama adalah Geco. Makanan ini merupakan sajian dari campuran tauge yang disiram dengan kuah tauco khas Kota Cianjur. Geco bercita rasa gurih, sedikit manis dan asam, dari hasil campuran bumbu fermentasi tersebut.
Tauco sendiri yakni bumbu hasil fermentasi kacang kedelai yang dicampur dengan berbagai macam rempah. Geco sekilas mirip kupat tahu, memakai tambahan dua bahan dari hasil fermentasi, yakni tauco dan cuka lahang yang merupakan hasil fermentasi dari air nira.
Geco disajikan terdiri dari tauge, tahu goreng, potongan ketupat, mie aci atau glosor, potongan kentang, telur rebus dan tak lupa kuah tauco.
Mungkin makanan khas Jawa Barat ini sudah tak asing lagi di telinga, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Makanan ini berbahan dasar seekor ayam kampung yang diberi bumbu sebeluim dipanggang di atas bara api. Proses pemangganganya pun membutuhkan waktu cukup lama.
Kabupaten Purwakarta menjadi sentra dengan makanan khas ini. Tak heran ketika berkunjung ke Purwakarta banyak menjumpai pedagang yang menjajakan bakakak, misalnya di sepanjang Jalan Raya Plered menuju Waduk Cirata.

Makanan khas Jawa Barat bernama sate maranggi ini sudah go internasional dan banyak diminati masyarakat dunia. Terbukti, maranggi pernah diikutsertakan dalam ajang World Street Food Congress (WSFC) 2016 di Manila, Filipina pada 20-24 April 2016 lalu.
Saat itu, empat kuliner Indonesia diboyong dalam festival jajanan kaki lima dunia tersebut. Salah satunya adalah sate maranggi. Kuliner yang menjadi ikon Purwakarta tersebut merupakan kali pertama diikutsertakan.
Makanan ini berbahan dasar daging sapi atau kambing yang dipotong kecil-kecil lalu disusun dengan tusukan bambu. Kemudian dipanggang dalam bara api yang menyala. Yang menjadi khas dari sate maranggi adalah rempah-rempahnya yang sangat terasa dari setiap potongan daging.
Bagi warga Jawa Barat pasti mengenal makanan yang satu ini. Berbentuk bulat pipih berbahan dasar tepung beras dan santan, sangat cocok menemani ngopi atau ngeteh di pagi hari atau malam. Itulah kue surabi, salah satu kudapan khas Sunda yang banyak ditemukan di pinggiran perkotaan di Jawa Barat.
Mungkin saat ini, penganan para leluhur Sunda itu banyak dimodifikasi dengan menambah varian melalui toping pada surabi. Namun, sajian original dengan dua varian asli, yakni tambahan oncom dan kinca (gula merah yang dilelehkan) tetap memiliki penggemar tersendiri. Terbukti, warga rela mengantre di kedai-kedai surabi hampir setiap sore dan malam.
Makanan khas Jawa Barat ini berasal dari Kabupaten Sumedang. Ya, itulah Tahu Sumedang. Di antara perajin makanan ini, yang paling terkenal dan melegenda adalah tahu produksi keluarga Ong Boen Keng.
Di rumah makan Boen Keng, yang kini dikelola generasi keempatnya yaitu Suriadi, Tahu Sumedang biasa disantap bersama lontong berukuran kecil serta sambal cocol campuran daru cabe rawit, tauco, dan tomat. Tahu berukuran kecil ini memiliki kulit luar berwarna coklat terang dan terlihat kasar, namun bagian dalamnya berwarna putih dan rasanya gurih serta segar. Berbeda dari tahu sumedang lainnya yang rasanya sedikit asam.
Kue ini asalnya dari Jepang, meskipun saat ini menjadi salah satu makanan khas Jawa Barat dari Sukabumi. Mochi terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di negara asalnya, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan Tahun Baru Jepang.
Kue ini dijual dan dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko kue. Mochi memiliki rasa yang khas, yaitu lembut saat pertama kali dimakan dan lama kelamaan menjadi lengket.
Kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa ditemui di Jalan Kaswari dan Jalan Ahmad Yani, serta sering dijajakan para pengasong di beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor.
Makanan khas Jawa Barat lainnya, yaitu galendo, makanan dari daerah Kabupaten Ciamis. Meskipun keberadaan galendo berada di sejumlah daerah di priangan timur tetapi makanan khas ini lebih terkenal di Kabupaten Ciamis.
Makanan khas Ciamis yang terbuat dari ampas kelapa yang dimasak ini biasa disajikan untuk makanan ringan atau makanan penutup, Saat ini galendo dapat dijumpai di toko oleh-oleh yang berada di priangan timur dengan banyak variasi rasa, bentuk, serta harga.
Makanan khas Jabar ini merupakan ubi jalar yang dinamakan ubi Cilembu atau ubi berasal dari daerah Cilembu. Terdapat keunikan tersendiri dari mayoritas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu pada saat dimasak. Ketika mentah memang tidak nampak perbedaan dari ubi jalar pada umumnya. Akan tetapi ketika matang, terdapat perbedaan pada bentuknya yang mengempis serta kulitnya yang menjadi keriput. Rasa dari ubi cilembu setelah dimasak yaitu manis legit seperti madu serta mempunyai tekstur yang lembut.
Cireng atau aci digoreng adalah camilan khas Jawa Barat dengan bahan utamanya berupa tepung kanji. Tepung kanji dilarutkan dalam air sehingga membentuk adonan seperti roti, diberi racikan bumbu penyedap, lalu digoreng hingga kering.
Dalam bahasa Sunda, aci mempunyai arti yaitu tepung kanji jadi arti aci digoreng memiliki arti yang sama dengan tepung kanji digoreng. Cireng biasa dimakan begitu saja ataupun dengan didampingi oleh sambal rujak, tapi seiring berjalannya waktu, cireng mengalami modifikasi yaitu dengan ditambahkan aneka isian seperti tumis ayam, tumis sosis, tumis bakso, keju mozarella, dan bahkan cokelat.
Makanan khas Jawa Barat ini disebut combro atau singkatan dari oncom di jero (oncom di dalam). Ketika anda pernah mencicipi jemblem di Jawa Timur, kira-kira seperti itulah jajanan ini. Jemblem dan combro mempunyai bahan dasar yang sama yaitu dari singkong yang diparut, diberikan isian, kemudian dibentuk lonjong, lalu digoreng hingga matang. Perbedaan dari jemblem dan combro terletak pada isian serta rasanya.
Jemblem berisi gula aren sehingga berasa manis sedangkan combro berisi tumis oncom sehingga memiliki cita rasa yang asin, gurih, dan bahkan beberapa pedagang menjual varian pedas.
Badros adalah salah satu jajanan tradisional yang masih ada hingga saat ini. Bandros dibuat dari bahan utama yaitu tepung beras yang dicampur dengan santan dan juga parutan kelapa. Setelah jadi, adonan kue bandros digoreng dengan cetakan khusus berbentuk setengah lingkaran seperti cetakan kue pukis. Rasa dari kue bandros sendiri yaitu asin, gurih, dan manis.
Itulah beberapa jenis makanan khas Jawa Barat yang cukup populer dengan ciri khasnya masing-masing.
Dodol dan wajit merupakan makanan khasl Jawa Barat yang sudah sangat populer. Keduanya memiliki rasa manis, namun cara pengolahannya benar-benar berbeda.
Dodol merupakan kuliner berbahan dasar tepung beras ketan, gula, dan santan kelapa. Cara membuatnya mencampur seluruh bahan ke dalam air, untuk selanjutnya diaduk dalam kuali besar. Adonan dodol yang sedang dimasak tidak boleh dibiarkan terlalu lama tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja maka akan mudah lengket, keras, hangus di bagian bawah, serta akan membentuk kerak pada kuali atau wajan.
Sedangkan wajit memiliki bahan dasar yang hampir sama dengan dodol. Namun proses pembuatannya lebih mudah karena tak selalu harus diawasi dan bisa dijemur di bawah sinar matahari.
Selanjutnya colenak adalah makanan khas Jawa Barat yang mempunyai nama yang cukup lucu. Colenak singkatan dari dicocol enak. Selain karena namanya yang lucu, jajanan ini juga cukup populer karena rasanya enak dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Colenak berbahan dasar peyeum (tape singkong) yang telah dibakar terlebih dulu, kemudian disiram menggunakan gula merah cair, lalu ditaburi dengan parutan kelapa guna menambah tekstur dan rasa gurih.

Awalnya, makanan khas Jawa Barat ini dianggap sebagai hidangan rakyat jelata. Namun kini, kuliner khas Tasikmalaya tersebut berubah menjadi salah satu hidangan favorit yang sering disajikan di berbagai rumah makan.
Sesuai namanya, tutug oncom merupakan kombinasi antara nasi dengan oncom yang sudah diolah. Agar lebih lezat, tutug oncom bisa disantap dengan ayam goreng, tempe bacem, telur dadar, atau lauk pauk lainnya.
Menurut legenda, makanan ini mulai populer pada tahun 1940-an. Kini tutug oncom tak lagi dianggap sebagai makanan rakyat jelata, namun sudah menjadi kesukaan dari banyak orang.
Nama batagor merupakan akronim dari bakso tahu goreng. Seperti siomay, makanan ini dapat dinikmati dengan campuran saus bumbu kacang.
Awalnya batagor merupakan makanan sisa dagangan baso dan tahu. Karena mubazir jika dibuang atau disia-siakan, akhirnya masyarakat Sunda Priangan zaman dulu mengolahnya dengan adonan untuk selanjutnya digoreng dalam minyak panas.
Tapi kini, batagor tak hanya disajikan dengan cara digoreng. Batagor juga dapat dinikmati dengan kuah kaldu dan nikmat disantap ketika masih hangat.

Lompong merupakan salah satu sayur khas Jawa Barat yang sudah jarang ditemukan. Sayur ini sangat gurih dan lezat dengan bahan uatamanya batang daun keladi atau talas. Apalagi kuah bersantannya membuat suyur ini sangat pas untuk disantap saat makan malam.
Biasanya tidak hanya batang keladi saja, melainkan ada campuran dari bahan lain yakni ikan asin. Bisa menggunakan ikan asin jambal roti atau pari. Ikan asin ini bersama-sama direbus dalam kuah bersantan sehingga menimbulkan cita rasa berbeda dan menggugah selera.
Sayur asem ini merupakan sayur khas Sunda yang selalu berada dalam daftar menu masakan Sunda. Sayur asem terdiri dari labu siam, jagung, kacang panjang, nangka muda, melinjo dan kacang tanah.
Sayur asem juga dicampurkan dengan asam jawa yang memberikan cita rasa asam pada kuahnya. Sayur juga memiliki varian dari wilayah lain, yaitu sayur asem Betawi.
Cita rasa sayur asem sendiri terasa sangat menyegarkan dan bergizi ini cocok bila disajikan dengan lauk ikan asin goreng dan sambal.
Sayur khas Sunda ini memiliki kemiripan dengan menu soto di daerah lain. Akan tetapi terdapat perbedaan pada pemakaian bahan yang digunakan.
Bahan utama yang digunakan dalam masakan khas Sunda ini berupa irisan lobak, kacang kedelai serta tetelan daging sapi. Pengolahan makanan ini menggunakan bumbu dapur yang terdiri dari jahe, lengkuas, serai, gula, garam dan bawang merah-putih.
Sayur khas Sunda ini sangat cocok disantap pagi siang dan malam hari.

Sayur khas Sunda ini pasti sudah dikenal, ya, karedok dan lotek. Makanan yang berisikan berbagai macam sayuran dan sambal khas Sunda ini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang nikmat.
Lotek dan karedok selintas tampak sama. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan terutama pada saus kacang yang digunakannya.
Lotek dan karedok ini sebetulnya mudah ditemukan pada penjual-penjual makanan di sekitaran wilayah Jawa Barat, terlebih Bandung dan sekitarnya. Sepintas, lotek mirip dan banyak yang menyamakan dengan gado-gado versi Jakarta, maupun gado-gado dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Perbedaan lotek dan karedok sendiri terletak pada jenis sayuran dan penyajian. Lotek dihidangkan dengan kol, kangkung dan tauge labu siam yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Sedangkan karedok menggunakan sayuran mentah dan salah satu ciri khas menggunakan terong, kacang panjang, dan daun kemangi.
Keduanya sama-sama menggunakan saos kacang. Dalam lotek biasanya dilengkapi dengan aroma kencur yang dominan. Sedangkan pada karedok, aroma tersebut hadir dari daun kemangi.
Sayur khas Sunda bersantan ini sangat gurih, segar, namun rasanya ringan. Berbagai macam isian sayuran menjadi bahan utama dari sayur lodeh ini. Ada irisan kacang panjang, labu siam, wortel, terong, melinjo, dan jagung.
Ditambah dengan irisan cabai, membuat sayur ini berpadu dengan rasa sedikit pedas. Semakin nikmat juga bila ditambahkan petai di dalamnya. Sangat lezat disajikan selagi hangat.
Itulah 20 makanan khas Jawa Barat sebagai warisan leluhur dan bagian dari kekayaan bangsa. Selain itu, makanan khas ini pun bisa menjadi referensi santapan atau oleh-oleh bagi Anda.
Editor: Asep Supiandi