TASIKMALAYA, iNews.id - DR alias AQD dan BH, dua terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Jawa Barat (Jabar). Keduanya telah mengucapkan sumpah setia atau baiat kepada kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Terduga DR alias AQD melakukan idad pada September 2019 lalu di Gunung Galunggung bersama tiga teroris JAD yang sudah ditangkap, yakni BRK, AF dan RA. Sedangkan baiat kepada ISIS dilakukan terduga DR pada Desember 2019.

Kawasan Asia Afrika Bandung Ditutup, Warga Pakai Kostum Hantu Tiduran di Jalan
"DR alias AQD ditangkap hari ini, Jumat jam 13.30 di Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jabar," kata Kabag Penerangan Umum (Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021).
Kombes Pol Ramadhan mengemukakan, terduga teroris DR alias AQD dan BH merupakan anggota JAD wilayah Jabar di bawah pimpinan terduga teroris T yang sudah terlebih dahulu ditangkap oleh Detasemen berlambang burung hantu.

2 Terduga Teroris Ditangkap di Tasikmalaya, 1 Bekerja di Rumah Sakit Swasta
"DR alias AQD melakuka baiat ke pimpinan organisasi terlarang ISIS pada Desember 2019 di rumah Y dan dipandu saudara T. Peranan terduga DR alias AQD adalah mufakat pembentukan RQ Sabilunajah yang digagas oleh T," ujar Kombes Pol Ramadhan.

Pasien Covid-19 Melonjak, Kebutuhan Oksigen di RSUD Cililin KBB Tinggi
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap dua terduga teroris di dua lokasi berbeda di Kota Tasikmalaya, Jumat (18/6/2021). Seorang terduga diketahui bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya.
Penggeledahan dilakukan secara bersamaan oleh dua tim yang dibantu jajaran Polres Tasikmalaya Kota. Petugas menggeledah rumah kontrakan terduga teroris berinisial BH di Kampung Pangkalan 2, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu. Di rumah kontrakan ini, BH tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

Kebrutalan KKB, Tembak Mati Seorang Polisi dan Culik 80-an Siswa
Menurut Ketua RT Pampung Pangkalan 2 Yeni Susana (42), terduga BH mengontrak di rumahnya sudah hampir dua tahun. BH dikenal sebagai warga yang baik dan asli warga Kampung Pangkalan 2. BH sehari-hari kerja di sebuah rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya.
"Saya merasa kaget dan tidak menyangka, karena BH tidak pernah kemana-mana dan tidak suka kumpul-kumpul di rumah kontrakannya," kata Yeni.

6 Oknum POM AL Keroyok Warga hingga Tewas, Berawal dari Orang Tua Pacar Kehilangan Mobil
Saat penggeledahan, ujar Yeni, anggota Densus 88 Antiteror Polri menyitakan sebuah rompi milik terduga teroris BH dan sejumlah kertas berisi foto kopi buku dan dokumen.
Sementara itu, di tempat berbeda, Densus 88 Anti Teror juga melakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris DR alias AQD di Kampung Bojong Limus, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Ketua RT di Kampung Bojong Limus Abdul Hamid mengatakan, dirinya diminta untuk menyaksikan penggeledahan di rumah kontrakan DR yang tinggal bersama istrinya. Di Bojong Limus, terduga DR telah satu tahun lebih mengontrak sebuah rumah.
Berdasarkan keterangan petugas, ujar Abdul Hamid, terduga DR alias AQD pernah mengikuti pelatihan. Di rumah kontrakan DR, petugas menyita sebuah ketapel dan pakaian. "DR dikenal sebagai orang baik, yang sehari-hari berjualan sayuran di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya," ujar Hamid.
Kedua terduga teroris itu sudah diamankan dan dibawa ke Mabes Polri. Sementara petugas iNafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota mengamankan barang bukti dan langsung membawanya Mapolres Tasikmalaya Kota.
Editor: Agus Warsudi













