2 Rumah Semipermanen di Tegalbuleud Ludes Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

SUKABUMI, iNews.id - Dua rumah semipermanen di Kampung Babadadan RT 016/004, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Senin (9/1/2022) dini hari. Keterbatasan peralatan untuk memadamkan api menjadi kendala dalam penanganan musibah kebakaran tersebut.

Camat Tegalbuleud Antono mengatakan, dua rumah semipermanen dari bambu dan kayu yang terbakar tersebut milik Bibin (82) dengan luas 6x12 meter dan milik Iwan (55) yang berada di samping rumah bibin dengan luas bangunan 5x8 meter. 

Baca Juga

Kelompok Tani Cibugis Sabet Juara 1 Festival Durian Lokal Unggulan Sukabumi 2023

Api menghanguskan bangunan rumah semi permanen beserta isinya hingga ludes terbakar. "Menurut laporan dari P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan), kebakaran terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari," kata Camat Tegalbuleud.

Personel P2BK berkoordinasi dengan perangkat desa, kecamatan, koramil, polsek dan relawan lainnya untuk memberikan penanganan dengan mendatangi lokasi kejadian terjadinya bencana non-alam tersebut.

Baca Juga

Ribuan Warga Serbu Festival Durian Lokal Unggulan Sukabumi 2023

"Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik dari KWH PLN di rumah korban. Dikarenakan angin kencang, api dengan cepat membesar menjalar membakar bagian seluruh rumah yang terbuat dari kayu dan bambu serta material lain yang mudah terbakar," ujar Antono.

Baca Juga

Buron 1 Tahun, Pengeroyok Ngaku Polisi di Sukabumi Ditangkap

Pemilik rumah beserta 5 anggota keluarga, tutur Camat Tegalbuleud, berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan perbot rumah tangga di dalam rumah tidak bisa diselamatkan karena api membesar dengan cepat dan sulit dipadamkan karena sarana prasarana untuk memadamkan api terbatas.
 
"Kerugian materi akibat kejadian kebakaran ini ditaksir mencapai Rp150 juta. Tidak ada barang yang tersisa dan dapat diselamatkan dari kebakaran ini. Tidak ada korban jiwa maupun luka. Saat ini seluruh anggota keluarga yang terdampak bencana mengungsi karena rumahnya tidak dapat ditempati," tutur dia.

Editor: Agus Warsudi